Respon cepat kunci keberhasilan ekonomi RI 2013

Senin, 14 Oktober 2013 - 11:06 WIB
Respon cepat kunci keberhasilan...
Respon cepat kunci keberhasilan ekonomi RI 2013
A A A
Sindonews.com - Pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus perdagangan awal Oktober sebesar USD132,4 juta atau meningkat dibanding neraca bulan Juli 2013 yang mencatat defisit sebesar USD2,31 miliar. Hal tersebut merupakan sinyal positif untuk terus meningkatkan daya tahan (resilient) ekonomi nasional di tengah gejolak.

Selain itu, pada awal bulan Oktober ini terjadi deflasi sebesar 0,35 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 145,74 sepanjang bulan September 2013.

Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan, Firmanzah mengatakan, ketidakpastian global disertai gejolak pasar keuangan global serta volatilitas komoditas dunia telah mengancam hampir sebagian besar negara berkembang termasuk Indonesia.

“Namun, respon kebijakan yang cepat (quick policy responses) dan koordinasi kebijakan lintas sektor merupakan faktor kunci agar mitigasi risiko yang lebih dalam dapat diredam semaksimal mungkin,” kata Firmanzah seperti dilansir dari situs Setkab, Senin (14/10/2013).

Menurut Firmanzah, pemerintah terus menjaga dan mengendalikan inflasi melalui pengendalian harga dan menjaga keseimbangan pasok-permintaan untuk memastikan inflasi terjaga. Sentimen positif kinerja inflasi dan perdagangan sebagaimana diumumkan BPS akan dijadikan penambah daya dorong untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkualitas.

“Perkembangan harga sejumlah komoditas kebutuhan pokok khususnya yang berdampak langsung terhadap kelompok masyarakat miskin terus dipantau. Komitmen pengentasan kemiskinan dan upaya memberi kesejahteraan seluas-luasnya bagi masyarakat diharapkan dapat terus ditingkatkan di masa mendatang,” papar Firmanzah.

Ia menegaskan, strategi “keep buying policy” yang ditujukan untuk menjaga dan mendorong tingkat konsumsi masyarakat juga terus dilakukan dalam menjaga pertumbuhan positif di samping mendorong investasi khususnya di sektor infrastruktur.

“Kita optimistis pada akhir 2013, pertumbuhan ekonomi yang positif dapat diwujudkan di kisaran 5,7-5,9 persen,” pungkasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6888 seconds (0.1#10.140)