BNI minta pemerintah antisipasi tapering off The Fed

Kamis, 24 Oktober 2013 - 14:55 WIB
BNI minta pemerintah...
BNI minta pemerintah antisipasi tapering off The Fed
A A A
Sindonews.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) memiliki angka asumsi perekonomian makro 2014 yang cukup berbeda dengan asumsi makro dari pemerintah.

Wakil Direktur Utama BNI, Felia Salim mengatakan, BNI mematok angka pertumbuhan ekonomi 2014 sebesar 5 sampai 5,5 persen, inflasi 6-6,5 persen, dan nilai tukar rupiah dipatok sebesar Rp11.500 sampai dengan Rp12 ribu per dolar AS.

Angka-angka tersebut berbeda dengan asumsi makro pemerintah dan BI. Di mana pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen, inflasi 5,5 persen dan nilai tukar rupiah sebesar Rp10.500 per dolar AS.

Felia menjelaskan, alasan BNI merilis angka asumsi makro yang berbeda untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya tapering off atau penarikan dana likuiditas yang akan dilakukan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) dari negara-negara berkembang.

"Ini hitungan konservatif kami apabila pemerintah tidak melakukan apa-apa ketika penundaan tapering off terjadi dan setelah tapering off terjadi," jelasnya di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (24/10/2013).

Selain itu, dia juga mengimbau agar pemerintah dan Bank Indonesia dapat segera mengambil langkah antisipasi dalam masa penundaan tapering off ini.

"Apabila kita tidak bisa ambil kesempatan memperbaiki kondisi makro pada masa penundaan tapering off, maka apabila tapering off terjadi kira-kira begitu forecast-nya," pungkas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7521 seconds (0.1#10.140)