Permintaan mobil Honda di Jepang akan turun
A
A
A
Sindonews.com - Permintaan mobil Honda di dalam negeri diperkirakan akan melambat, seiring kebijakan pemerintah Jepang menaikkan pajak penjualan tahun depan.
"Mobil Jepang secara umum menunjukkan kinerja yang baik berkat yen yang lemah dan permintaan stabil di Amerika Utara," kata Shigeru Matsumura, analis mobil Friend Securities SMBC, Tokyo, seperti dilansr dari AFP, Rabu (30/10/2013).
"Namun di rumah (dalam negeri), kami memperkirakan melihat dampak negatif dari kenaikan pajak, yang akan membuat permintaan mobil di Jepang penyok," tambahnya.
Pelamahan mata uang yen bagi eksportir Jepang membuat produk mereka lebih kompetitif dan menggembungkan nilai pendapatan mereka di luar negeri.
Honda sendiri tidak mengubah perkiraan laba tahunan hingga Maret 2014, yaitu sebesar 580 miliar yen. Sementara untuk enam bulan pertama sampai September 2013, mereka mencetak kenaikan laba bersih sebesar 13,5 persen menjadi USD2,47 miliar, dengan pendapatan meningkat 21,6 persen menjadi 5,72 triliun yen (USD58,3 miliar).
"Mobil Jepang secara umum menunjukkan kinerja yang baik berkat yen yang lemah dan permintaan stabil di Amerika Utara," kata Shigeru Matsumura, analis mobil Friend Securities SMBC, Tokyo, seperti dilansr dari AFP, Rabu (30/10/2013).
"Namun di rumah (dalam negeri), kami memperkirakan melihat dampak negatif dari kenaikan pajak, yang akan membuat permintaan mobil di Jepang penyok," tambahnya.
Pelamahan mata uang yen bagi eksportir Jepang membuat produk mereka lebih kompetitif dan menggembungkan nilai pendapatan mereka di luar negeri.
Honda sendiri tidak mengubah perkiraan laba tahunan hingga Maret 2014, yaitu sebesar 580 miliar yen. Sementara untuk enam bulan pertama sampai September 2013, mereka mencetak kenaikan laba bersih sebesar 13,5 persen menjadi USD2,47 miliar, dengan pendapatan meningkat 21,6 persen menjadi 5,72 triliun yen (USD58,3 miliar).
(dmd)