Sulsel diminta permudah izin investasi energi listrik

Senin, 04 November 2013 - 17:43 WIB
Sulsel diminta permudah...
Sulsel diminta permudah izin investasi energi listrik
A A A
Sindonews.com - Untuk memacu target penyediaan listrik, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel diminta mempermudah izin investasi energi listrik terutama bagi pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT).

Apalagi, Sulsel akan membangun lima smelter dengan kebutuhan energi 30-50 MW dalam satu smelter. Sementara, cadangan listrik di Sulsel saat ini tinggal 300 MW. Sehingga jika tidak dilakukan pembaruan akan habis dalam dua tahun.

Ahli kelistrikan dari Universitas Hasanuddin, Salama Manjang mengungkapkan, kebutuhan energi listrik tidak akan bisa dikejar menyusul banyaknya investor yang akan membangun industrinya di Sulsel.

"Saat ini Sulsel memang provinsi dengan persediaan energi listrik paling baik. Tetapi jika tidak diantisipasi dengan cepat, ke depannya krisis listrik bisa terjadi kembali dengan masuknya industri besar," kata dia, Senin (4/11/2013).

Dia mengungkapkan, Sulsel memiliki banyak sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik seperti batu bara, air, angin, dan lainnya. Tetapi, untuk mengolahnya menjadi energi listrik dibutuhkan peran investor.

Sementara, Kepala Dinas ESDM Sulsel, H Gunawan Palaguna mengungkapkan, saat ini daya mampu dari sistem kelistrikan Sulsel telah mencapai 1.108 MW dengan beban puncak sebesar 833 MW. Sehingga, masih ada cadangan 275 MW atau sekitar 30 persen.

Hingga 2013, produksi listrik dari pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dalam hal ini PLTA dan PLTMH yang tersebar di pelosok Sulsel telah mencapai sekitar 1.800 GWh atau 25 persen total pasokan energi listrik.

Khusus untuk daerah terpencil dan kepulauan yang tidak terjangkau jaringan listrik nasional, lanjut dia, dilakukan melalui Program Desa Mandiri Energi telah terbangun PLTM dengan total kapasitas 17,2 MW, PLTMH 5.878 kW, PLTB 202,75 kW, PLTBM 40 kW, PLTS Hybrid 600kW, PLTS terpusat 1.200 kWp, PLTS Tersebar 798.280 Wp, serta Biogas 1.920 m3.

"Kemampuan APBD tidaklah memadai untuk melistriki seluruh wilayah Sulsel. Demikian halnya dengan PT PLN, akan sukar menjangkau seluruh pelosok pegunungan dan kepulauan. Makanya kita harus bisa bersinergi dengan semua pihak," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9465 seconds (0.1#10.140)