Wapres Komisi Eropa desak ECB tekan euro
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Presiden (Wapres) Komisi Eropa Antonio Tajani menilai mata uang euro saat ini terlalu kuat. Sebab itu, dia mendesak Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) melemahkan mata uang tunggal tersebut untuk membantu eksportir.
Dilansir dari AFP, Rabu (13/11/2013), Tajani menyerukan ECB mengikuti langkah pemimpin Federal Reserve AS (Fed) dalam mengelola dolar (USD). Tajani, yang sedang memimpin misi Uni Eropa di Hanoi mengatakan pandangannya ini pribadi, bukan sebagai anggota komisi badan eksekutif.
Dia mendesak ECB membantu meningkatkan produksi di Zona Euro, di mana euro yang kuat terhadap ekspor, menekan wilayah pada pemulihan ekonomi yang sangat rapuh.
"Jika Anda ingin memanfaatkan euro bagi perekonomian kita penting untuk melihat tahun depan. ECB bekerja tidak hanya untuk mendukung stabilitas, tetapi juga mendukung pertumbuhan," ujar Tajani.
Adapun tujuan kunjungan Tajani ke Vietnam untuk membantu perusahaan Uni Eropa beroperasi di kawasan ASEAN, antara lain di bidang pariwisata, agribisnis dan sektor manufaktur.
Dia datang ke Hanoi didampingi 47 perwakilan dari asosiasi industri Uni Eropa dan rencananya akan bertemu Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Tan Dung hari ini.
Dilansir dari AFP, Rabu (13/11/2013), Tajani menyerukan ECB mengikuti langkah pemimpin Federal Reserve AS (Fed) dalam mengelola dolar (USD). Tajani, yang sedang memimpin misi Uni Eropa di Hanoi mengatakan pandangannya ini pribadi, bukan sebagai anggota komisi badan eksekutif.
Dia mendesak ECB membantu meningkatkan produksi di Zona Euro, di mana euro yang kuat terhadap ekspor, menekan wilayah pada pemulihan ekonomi yang sangat rapuh.
"Jika Anda ingin memanfaatkan euro bagi perekonomian kita penting untuk melihat tahun depan. ECB bekerja tidak hanya untuk mendukung stabilitas, tetapi juga mendukung pertumbuhan," ujar Tajani.
Adapun tujuan kunjungan Tajani ke Vietnam untuk membantu perusahaan Uni Eropa beroperasi di kawasan ASEAN, antara lain di bidang pariwisata, agribisnis dan sektor manufaktur.
Dia datang ke Hanoi didampingi 47 perwakilan dari asosiasi industri Uni Eropa dan rencananya akan bertemu Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Tan Dung hari ini.
(dmd)