Kadin prihatin atas naiknya BI Rate
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo Bambang Sulisto merasa prihatin atas kenaikan tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 7,5 persen.
Pasalnya, hal ini dirasakan Suryo akan memengaruhi daya saing Indonesia. Dia juga berharap dunia usaha tidak sampai dirugikan terlalu banyak oleh kebijakan naiknya suku bunga acuan BI tersebut.
"Jadi ini semua ujung-ujungnya ke daya saing, inilah yang kita prihatin. Mudah-mudahan dunia usaha tidak terlalu sampai dirugikanlah," ujar Suryo di Gedung Lemhannas, Jakarta, Kamis (14/11/2013).
Walaupun dia memahami keputusan BI menaikkan BI Rate, namun secara umum sektor riil akan berdampak karena biaya produksi akan membengkak. "Karena komponen cost of funds juga merupakan salah satu faktor biaya produksi kita," imbuh dia.
Lebih lanjut, Suryo juga mengungkapkan bahwa sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) juga akan terkena dampak kenaikan BI Rate tersebut.
"Karena mereka justru akan membayar bunga bank lebih tinggi dari perusahan-perusahaan besar. Ini yang harus kita perhatikan," pungkasnya.
Pasalnya, hal ini dirasakan Suryo akan memengaruhi daya saing Indonesia. Dia juga berharap dunia usaha tidak sampai dirugikan terlalu banyak oleh kebijakan naiknya suku bunga acuan BI tersebut.
"Jadi ini semua ujung-ujungnya ke daya saing, inilah yang kita prihatin. Mudah-mudahan dunia usaha tidak terlalu sampai dirugikanlah," ujar Suryo di Gedung Lemhannas, Jakarta, Kamis (14/11/2013).
Walaupun dia memahami keputusan BI menaikkan BI Rate, namun secara umum sektor riil akan berdampak karena biaya produksi akan membengkak. "Karena komponen cost of funds juga merupakan salah satu faktor biaya produksi kita," imbuh dia.
Lebih lanjut, Suryo juga mengungkapkan bahwa sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) juga akan terkena dampak kenaikan BI Rate tersebut.
"Karena mereka justru akan membayar bunga bank lebih tinggi dari perusahan-perusahaan besar. Ini yang harus kita perhatikan," pungkasnya.
(izz)