Apindo nilai arah kebijakan ekonomi RI belum jelas
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi menilai banyak kebijakan ekonomi Indonesia yang dikeluarkan pemerintah arahnya tidak jelas. Hal ini mengakibatkan biaya produksi yang harus dikeluarkan menjadi besar.
"Misalnya saja kebijakan energi, itu arahnya ke mana? katanya kita punya banyak gas, tapi kita juga mengalami kekurangan listrik gara-gara tidak ada gas," kata Sofjan saat dihubungi Sindonews, Jakarta, Sabtu (16/11/2014).
Dia mengatakan, beban pengusaha akan semakin berat dari tahun ke tahun. Industri akan berhadapan pada kenaikan bunga kredit, Upah Minimum Provinsi (UMP) dan juga Tarif Dasar Listrik (TDL).
"Sayangnya, kenaikan semua unsur tersebut tidak dibarengi dengan pembenahan infrastruktur, alhasil biaya logistik pun semakin membengkak,ini memberatkan kita," ujarnya.
Selain itu, dia menyarankan agar pemerintah tidak terlalu banyak berharap pada kerja sama kesepakatan ekonomi dengan pihak asing, termasuk forum World Trade Organization (WTO).
"Misalnya saja kebijakan energi, itu arahnya ke mana? katanya kita punya banyak gas, tapi kita juga mengalami kekurangan listrik gara-gara tidak ada gas," kata Sofjan saat dihubungi Sindonews, Jakarta, Sabtu (16/11/2014).
Dia mengatakan, beban pengusaha akan semakin berat dari tahun ke tahun. Industri akan berhadapan pada kenaikan bunga kredit, Upah Minimum Provinsi (UMP) dan juga Tarif Dasar Listrik (TDL).
"Sayangnya, kenaikan semua unsur tersebut tidak dibarengi dengan pembenahan infrastruktur, alhasil biaya logistik pun semakin membengkak,ini memberatkan kita," ujarnya.
Selain itu, dia menyarankan agar pemerintah tidak terlalu banyak berharap pada kerja sama kesepakatan ekonomi dengan pihak asing, termasuk forum World Trade Organization (WTO).
(izz)