BNBR diminta segera bangun pipa gas Kepodang-Semarang

Senin, 18 November 2013 - 16:25 WIB
BNBR diminta segera bangun pipa gas Kepodang-Semarang
BNBR diminta segera bangun pipa gas Kepodang-Semarang
A A A
Sindonews.com - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meminta PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) segera membangun pipa ruas Kepodang-Semarang sepanjang 200 kilometer (km).

Sekretaris BPH Migas Djoko Siswanto berharap, pipa Kepodang-Semarang selesai sesuai target pada akhir tahun depan.

"Kami minta Bakrie segera membangun pipa Kepodang-Semarang, sehingga bisa dioperasikan pada akhir 2014," kata dia di Jakarta, Senin (18/11/2013).

Menurut dia, penyelesaian pipa tersebut penting untuk menekan biaya subsidi listrik PT PLN (Persero). Pipa akan mengalirkan gas sebesar 116 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dari Lapangan Kepodang, Blok Muriah yang dioperasikan Petronas Carigali di laut utara Jawa Tengah ke PLTGU Tambak Lorok, Semarang milik PLN.

Dia menjelaskan bahwa pihaknya tidak bisa memaksa Bakrie membangun pipa karena adanya moratorium Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM pada 2009.

"Selama moratorium, kami tidak bisa mencabut hak khusus pipa tersebut. Namun, masih bisa melakukan aktivitas pembangunan," kata dia.

Dia menjelaskan, moratorium tersebut tidak memiliki batas waktu. Sebelum penerbitan moratorium, Ditjen Migas juga telah memperpanjang izin sementara pipa selama dua tahun (2005-2007).

Lebih lanjut dia mengatakan, Bakrie bisa membangun pipa tanpa menunggu revisi ongkos angkut (toll fee) gas. "Sambil menunggu perhitungan penilai independen soal toll fee," kata dia.

BPH Migas menetapkan toll fee Kepodang-Semarang hasil lelang sebesar USD0,814 per MMSCFD. Bakrie meminta revisi toll fee dengan alasan investasi tidak sesuai dengan kondisi saat ini.

"Awalnya, Bakrie minta toll fee USD2,2, lalu turun USD1,2. BPH tetap bertahan USD0,814," tutur dia.

PLN sudah menandatangani kontrak jual beli gas Kepodang dengan Petronas selama 12 tahun dari 2014-Desember 2026. Saat ini, PLTGU Tambak Lorok tidak beroperasi sampai gas Kepodang mengalir.

Sementara, beban listrik Jawa yang sebelumnya dipasok Tambak Lorok, digantikan PLTU. PLN akan mengoperasikan kembali Tambak Lorok setelah beban meningkat pada 2016. Sedangkan, Petronas akan memasok gas sebesar 116-121 MMSCFD ke Tambak Lorok dengan harga USD4,61 per MMBTU dan eskalasi 8,6 persen per tahun.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5016 seconds (0.1#10.140)