Aset Bank papua tumbuh 50%
Aset Bank papua tumbuh 50%
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Utama Bank Papua, Johan Kafiar mengungkapkan, total aset Bank Papua terus meningkat. Tercatat pada 2011 sebesar Rp13,67 triliun dan meningkat pada 2012 menjadi Rp14,76 triliun.
"Data terakhi sampai 31 Oktober, total aset kami mencapai Rp19,49 triliun, pencapaian yang luar biasa hampir 50 persen pertumbuhannnya," ujarnya usai melakukan perjanjian kerja sama dengan Grup Hardy's di Denpasar, Bali, Rabu (20/11/2013).
Dia berharap, ke depan Bank Papua bisa beroperasi membuka kantor cabang di Bali dan bisa melayani masyarakat maupun wisatawan asing dan domestik lainnya dan bisa menciptakan peluang bisnis.
Seperti diketahui, Bank Papua mengucurkan dana hingga miliaran rupiah untuk membiayai berbagai investasi bisnis ritel dan industri perhotelan di Pulau Bali dengan Grup Hardy's sebagai salah satu pemain ritel besar di Bali.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Director Group Hardy's, Gede Agus Hardiawan mengaku memilih Bank Papua sebagai mitra bisnis, lantaran rencana untuk mendapat pembiayaan untuk pengembangan bisnisnya tidak kunjung direspons Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali.
"Tiga tahun lalu kami mengajukan pembiayaan di bank lokal sesuai harapan gubernur agar peredaran uangnya bisa di Bali. Namun cukup lama tidak ada kepastian, dunia usaha butuh keputusan cepat sehingga akhirnya kami bertemu dengan Bank Papua yang siap membiayai," imbuh Hardiana.
Dia berharap kerja sama itu bisa saling menguntungkan kedua belah pihak, dan bagi Hardy's dukungan pembiayaan itu sangat berarti untuk pengembangan sembilan core bisnis utamanya.
"Saat ini, Grup Hardy's terus tumbuh dengan target capex pada 2013 yang mencapai Rp1,3 triliun dengan pertumbuhan bisnis sebesar 35 persen," pungkasnya.
"Data terakhi sampai 31 Oktober, total aset kami mencapai Rp19,49 triliun, pencapaian yang luar biasa hampir 50 persen pertumbuhannnya," ujarnya usai melakukan perjanjian kerja sama dengan Grup Hardy's di Denpasar, Bali, Rabu (20/11/2013).
Dia berharap, ke depan Bank Papua bisa beroperasi membuka kantor cabang di Bali dan bisa melayani masyarakat maupun wisatawan asing dan domestik lainnya dan bisa menciptakan peluang bisnis.
Seperti diketahui, Bank Papua mengucurkan dana hingga miliaran rupiah untuk membiayai berbagai investasi bisnis ritel dan industri perhotelan di Pulau Bali dengan Grup Hardy's sebagai salah satu pemain ritel besar di Bali.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Director Group Hardy's, Gede Agus Hardiawan mengaku memilih Bank Papua sebagai mitra bisnis, lantaran rencana untuk mendapat pembiayaan untuk pengembangan bisnisnya tidak kunjung direspons Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali.
"Tiga tahun lalu kami mengajukan pembiayaan di bank lokal sesuai harapan gubernur agar peredaran uangnya bisa di Bali. Namun cukup lama tidak ada kepastian, dunia usaha butuh keputusan cepat sehingga akhirnya kami bertemu dengan Bank Papua yang siap membiayai," imbuh Hardiana.
Dia berharap kerja sama itu bisa saling menguntungkan kedua belah pihak, dan bagi Hardy's dukungan pembiayaan itu sangat berarti untuk pengembangan sembilan core bisnis utamanya.
"Saat ini, Grup Hardy's terus tumbuh dengan target capex pada 2013 yang mencapai Rp1,3 triliun dengan pertumbuhan bisnis sebesar 35 persen," pungkasnya.
(izz)
Explore More