Pesta pertumbuhan ekonomi RI sudah berakhir

Selasa, 26 November 2013 - 11:49 WIB
Pesta pertumbuhan ekonomi...
Pesta pertumbuhan ekonomi RI sudah berakhir
A A A
Sindonews.com - Perjalanan perekonomian Indonesia sangat menarik untuk dianalisa. Lima tahun yang lalu Indonesia tumbuh dengan sangat bergairah bahkan mencapai angka 6 persen, namun sekarang pemerintah justru merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi tersebut.

Analis BNI, Rian kiryanto mengatakan, pada masa lima tahun lalu, mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution sangat pro pertumbuhan. Segala aturan relatif longgar bahkan Indonesia mencapai puncak pertumbuhan tertinggi.

"Segala aturan relatif longgar kita bisa tumbuh 5 tahun terakhir tertinggi kedua setelah China," ucap Rian di acara diskusi Indef, Jakarta, Selasa (26/11/2013).

Tingginya pertumbuhan zaman Darmin Nasution berdampak pada tingginya inflasi dan melebarnya current account defisit. Hal ini terjadi karena tingginya impor minyak tapi tidak bisa diimbangi oleh ekspor minyak mentah Indonesia.

"Lifting minyak selalu kurang tapi mobil terus nambah. Pertamina impor sampai USD200 juta per hari," jelasnya.

Menurut Rian, Gubernur BI saat ini Agus Martowardojo ingin menyelesaikan pesta pertumbuhan tersebut. Aturan moneter yang longgar diganti dengan aturan yang super ketat. Bahkan Agus disebut ingin merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Era pertumbuhan pesta itu ingin diselesaikan diarahkan ke perlambatan. Tumbuh dengan dosis tepat. Era Agus Marto cenderung ketat dan Darmin longgar. Karena memang sudah habis eranya. Pesta selesai dan kita harus minum pil pahit saat ini seperti pengetatan KPR Inden, LTV. Bank Indonesia berkehendak dengan normalisasi," tutupnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0735 seconds (0.1#10.140)