Menkop UKM resmikan gudang Semen Gresik di Depok
A
A
A
Sindonews.com - Dalam rangka meningkatkan pendapatan di sektor ekonomi Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG) melakukan ekspansi usaha dengan membuka enam cabang sarana kantor dan gudang baru akhir tahun ini.
Enam outlet itu tersebar di Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, Semarang, Tegal dan Depok. Peresmian dilakukan oleh Menteri Koperasi dan UKM RI, Syarief Hasan dan Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Dwi Soetjipto.
Ketua Pengurus KWSG, Edi Kartika mengatakan, tahun ini pihaknya menargetkan pendapatan Rp2,15 triliun. Meningkat dari tahun lalu yang hanya sebesar Rp1,68 triliun. Dan pada 2014 ditargetkan sebesar Rp2,43 triliun.
"Kita terus berupaya meningkatkan target pendapatan. Dengan cara mengelola koperasi secara profesional. Dengan memberikan pelayanan terbaik pada pelanggan merupakan salah satu strategi yang jitu dalam memenangkan persaingan usaha," kata Edi saat peresmian KWSG di Depok, Selasa (26/11/2013).
Dia menuturkan, aset yang terlah dimiliki saat ini mencapai Rp761 miliar yang sebelumnya hanya Rp529 miliar. Dan ditargetkan peningkatan aset 2014 sebesar Rp950 miliar. Saat ini KWSG menduduki peringkat 233 koperasi terbesar di dunia pada ajang ICA Global 300 pada 2011.
KWSG juga telah membagikan sisa hasil usaha (SHU) 2013 sebesar Rp70 miliar. Sementara, jasa anggota yang diberikan kepada anggota KWSG 2013 sebanyak enam kali dan pada 2014 sebanyak delapan kali. "Untuk tahun ini total investasi kami sebesar Rp86 miliar dan pada 2014 akan dinaikkan menjadi sebesar Rp161 miliar," ujar Edi.
KWSG saat ini memiliki 72 jaringan usaha yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Bali dan Lombok dengan total 6.500 pelanggan. Pihaknya melakukan pengelolaan usahanya dengan teknologi informasi secara terintegrasi, online dan real time.
Penggunaan teknologi informasi ini telah terbukti mampu menjawab kebutuhan dalam menjalin hubungan baik serta membangun loyalitas pelanggan.
"Kami sudah membangun sistem informasi pelanggan (Simpel) yang berbasis sms center dan kartu anggota si Pintar yang bisa digunakan untuk bertransaksi. Sistem informasi pelanggan sendiri menjadi satu terobosan yang cukup besar di tengah upaya KWSG menjalin komunikasi dengan pelanggan," jelasnya.
Dwi mengatakan, keberadaan KWSG mengambil peran penting dalam mengambil proses penting di Semen Indonesia hingga end user. "ahun ini pendapatan tembus hingga Rp2 triliun sedang aset terus tumbuh hingga lebih Rp700 miliar dan SHU senilai RP70 miliar. Artinya memiliki return on asset lebih dari 10 persen," ujarnya.
Syarif Hasan menyatakan, program inovasi yang dilakukan KWSG bisa menjadi inspirasi bagi koperasi lainnya agar dapat berprestasi di kancah internasional di kemudian hari.
Dia menjelaskan, koperasi membuat ekonomi indonesia semakin baik ditambah UU No 17/2012 memberi peluang bagi kopersi untuk tumbuh sejajar dengan entitas bisnis lainnya.
"Pegiat koperasi harus merasa bangga atas pengakuan ini. Apalagi tujuan utama koperasi adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan anggota bukan hanya sekelompok orang," ujarnya.
Enam outlet itu tersebar di Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, Semarang, Tegal dan Depok. Peresmian dilakukan oleh Menteri Koperasi dan UKM RI, Syarief Hasan dan Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Dwi Soetjipto.
Ketua Pengurus KWSG, Edi Kartika mengatakan, tahun ini pihaknya menargetkan pendapatan Rp2,15 triliun. Meningkat dari tahun lalu yang hanya sebesar Rp1,68 triliun. Dan pada 2014 ditargetkan sebesar Rp2,43 triliun.
"Kita terus berupaya meningkatkan target pendapatan. Dengan cara mengelola koperasi secara profesional. Dengan memberikan pelayanan terbaik pada pelanggan merupakan salah satu strategi yang jitu dalam memenangkan persaingan usaha," kata Edi saat peresmian KWSG di Depok, Selasa (26/11/2013).
Dia menuturkan, aset yang terlah dimiliki saat ini mencapai Rp761 miliar yang sebelumnya hanya Rp529 miliar. Dan ditargetkan peningkatan aset 2014 sebesar Rp950 miliar. Saat ini KWSG menduduki peringkat 233 koperasi terbesar di dunia pada ajang ICA Global 300 pada 2011.
KWSG juga telah membagikan sisa hasil usaha (SHU) 2013 sebesar Rp70 miliar. Sementara, jasa anggota yang diberikan kepada anggota KWSG 2013 sebanyak enam kali dan pada 2014 sebanyak delapan kali. "Untuk tahun ini total investasi kami sebesar Rp86 miliar dan pada 2014 akan dinaikkan menjadi sebesar Rp161 miliar," ujar Edi.
KWSG saat ini memiliki 72 jaringan usaha yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Bali dan Lombok dengan total 6.500 pelanggan. Pihaknya melakukan pengelolaan usahanya dengan teknologi informasi secara terintegrasi, online dan real time.
Penggunaan teknologi informasi ini telah terbukti mampu menjawab kebutuhan dalam menjalin hubungan baik serta membangun loyalitas pelanggan.
"Kami sudah membangun sistem informasi pelanggan (Simpel) yang berbasis sms center dan kartu anggota si Pintar yang bisa digunakan untuk bertransaksi. Sistem informasi pelanggan sendiri menjadi satu terobosan yang cukup besar di tengah upaya KWSG menjalin komunikasi dengan pelanggan," jelasnya.
Dwi mengatakan, keberadaan KWSG mengambil peran penting dalam mengambil proses penting di Semen Indonesia hingga end user. "ahun ini pendapatan tembus hingga Rp2 triliun sedang aset terus tumbuh hingga lebih Rp700 miliar dan SHU senilai RP70 miliar. Artinya memiliki return on asset lebih dari 10 persen," ujarnya.
Syarif Hasan menyatakan, program inovasi yang dilakukan KWSG bisa menjadi inspirasi bagi koperasi lainnya agar dapat berprestasi di kancah internasional di kemudian hari.
Dia menjelaskan, koperasi membuat ekonomi indonesia semakin baik ditambah UU No 17/2012 memberi peluang bagi kopersi untuk tumbuh sejajar dengan entitas bisnis lainnya.
"Pegiat koperasi harus merasa bangga atas pengakuan ini. Apalagi tujuan utama koperasi adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan anggota bukan hanya sekelompok orang," ujarnya.
(izz)