Pertamina didorong tanam investasi di Aljazair
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Indonesia menyatakan keseriusannya untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan Aljazair. Salah satu bentuknya adalah mendukung dan mendorong PT Pertamina (Persero) dan industriawan Indonesia untuk berinvestasi di Aljazair.
Dilansir dari situs Ditjen Migas, Rabu (27/11/2013), Dirjen Migas Kementerian ESDM A Edy Hermantoro melakukan kunjungan kerja ke Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Pertambangan Aljazair, M. Ahmed Messili di Aljazair, pertengahan November 2013.
Dalam pertemuan tersebut, Dirjen Migas didampingi Komisaris Utama PT Pertamina Sugiharto dan Dirut PT Pertamina Karen Agustiawan serta pejabat terkait lainnya.
Selain melakukan kunjungan ke Sekretaris Jenderal Kementerian Pertambangan dan Energi Aljazair, Delegasi Indonesia sebelumnya juga melakukan pertemuan bilateral di Hotel Hilton Algiera dengan Delegasi Aljazair yang dipimpin oleh Dirjen Hydrocarbon Kementerian Energi dan Pertambangan Aljazair. Hadir pula dalam kesempatan itu, wakil dari Sonatrach, Alnaft dan Naftal.
Beberapa hal penting dari pertemuan itu, antara lain Indonesia menyatakan keinginannya untuk mendapatkan pasokan minyak dari Aljazair demi memenuhi kebutuhan kilang di Indonesia, serta mengundang tenaga kerja Aljazair mengikuti training lapangan offshore di Indonesia.
Sementara itu mengenai rencana PT Pertamina mengakuisisi Blok 405a Algeria, prwakilan Sonatrcah menyarankan agar PT Pertamina dapat rutin duduku bersama dengan Conoco Phillips Algeria dan Talisman untuk mencari titik kesepakatan dalam suatu perjanjian.
Apabila dokumen terkait telah diajukan ke Alnaft dengan lengkap dan benar, pihak Alnaft akan memproses ke Kementerian Energi dan Pertambangan untuk meminta persetujuan, sesuai dengan tatanan waktu dan ketentuan yang ada.
Aljazair merupakan sebuah negara di pesisir Laut Tengah, Afrika Utara. Penopang utama perekonomian Aljazair adalah migas yang diperkirakan mencapai 98 persen dari pendapatan nasional. Cadangan minyaknya menempati peringkat 15 dunia, dimana cadangan gasnya merupakan peringkat 7 dunia.
Sebagian besar cadangan minyak Aljazair berada di Sahara Timur. Pemerintah Aljazair sempat mengurangi ekspor minyak pada tahun 1980-an untuk memperlambat penipisan cadangan, namun kembali ditingkatkan tahun 1990-an. Sonatrach merupakan perusahaan minyak nasional Aljazair yang juga perusahaan terbesar di Afrika.
Dilansir dari situs Ditjen Migas, Rabu (27/11/2013), Dirjen Migas Kementerian ESDM A Edy Hermantoro melakukan kunjungan kerja ke Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Pertambangan Aljazair, M. Ahmed Messili di Aljazair, pertengahan November 2013.
Dalam pertemuan tersebut, Dirjen Migas didampingi Komisaris Utama PT Pertamina Sugiharto dan Dirut PT Pertamina Karen Agustiawan serta pejabat terkait lainnya.
Selain melakukan kunjungan ke Sekretaris Jenderal Kementerian Pertambangan dan Energi Aljazair, Delegasi Indonesia sebelumnya juga melakukan pertemuan bilateral di Hotel Hilton Algiera dengan Delegasi Aljazair yang dipimpin oleh Dirjen Hydrocarbon Kementerian Energi dan Pertambangan Aljazair. Hadir pula dalam kesempatan itu, wakil dari Sonatrach, Alnaft dan Naftal.
Beberapa hal penting dari pertemuan itu, antara lain Indonesia menyatakan keinginannya untuk mendapatkan pasokan minyak dari Aljazair demi memenuhi kebutuhan kilang di Indonesia, serta mengundang tenaga kerja Aljazair mengikuti training lapangan offshore di Indonesia.
Sementara itu mengenai rencana PT Pertamina mengakuisisi Blok 405a Algeria, prwakilan Sonatrcah menyarankan agar PT Pertamina dapat rutin duduku bersama dengan Conoco Phillips Algeria dan Talisman untuk mencari titik kesepakatan dalam suatu perjanjian.
Apabila dokumen terkait telah diajukan ke Alnaft dengan lengkap dan benar, pihak Alnaft akan memproses ke Kementerian Energi dan Pertambangan untuk meminta persetujuan, sesuai dengan tatanan waktu dan ketentuan yang ada.
Aljazair merupakan sebuah negara di pesisir Laut Tengah, Afrika Utara. Penopang utama perekonomian Aljazair adalah migas yang diperkirakan mencapai 98 persen dari pendapatan nasional. Cadangan minyaknya menempati peringkat 15 dunia, dimana cadangan gasnya merupakan peringkat 7 dunia.
Sebagian besar cadangan minyak Aljazair berada di Sahara Timur. Pemerintah Aljazair sempat mengurangi ekspor minyak pada tahun 1980-an untuk memperlambat penipisan cadangan, namun kembali ditingkatkan tahun 1990-an. Sonatrach merupakan perusahaan minyak nasional Aljazair yang juga perusahaan terbesar di Afrika.
(gpr)