Tak manfaatkan kesempatan, RI bisa jadi negara gagal
A
A
A
Sindonews.com - Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Dorodjatun Kuntjoro Jakti mengatakan, saat ini hingga 30 tahun ke depan menjadi satu-satunya kesempatan bagi Indonesia untuk mendongkrak perekonomiannya.
Dorodjatun menyebutkan, selepas 2014 mendatang, Indonesia akan kebanjiran tenaga kerja yang sangat banyak atau yang dikenal dengan istilah demografi dividen (bonus demografi).
Namun demikian, Indonesia selang 30 tahun kemudian atau pada 2045 akan menghadapi zero growth, dimana bertemunya titik pertemuan antara kaum lansia dan balita. Dengan kata lain, bila masa produktivitas tersebut gagal dimanfaatkan, maka Indonesia akan menjadi negara gagal.
"Bahwa generasi selepas 2014 tidak mampu memanfaatkan bonus demografi untuk tinggal landas, maka akan hilang kesempatan Indonesia. Indonesia akan menjadi negara gagal," kata Dorodjatun di Kampus UI, Depok, Kamis (28/11/2013).
Dorodjatun menuturkan, Indonesia setelah 2014 harus berkonsentrasi pada upaya untuk memperkuat sisi ekonomi dan memanfaatkan peluang bonus demografi tersebut.
"Sayang sekali kalau kita hanya fokus pada short term, kita lupa bahwa Indonesia memiliki kesempatan yang luar biasa karena legitimasi suatu negara terletak pada keberhasilannya pada pembangunan ekonomi," tutur dia.
Dorodjatun menyebutkan, selepas 2014 mendatang, Indonesia akan kebanjiran tenaga kerja yang sangat banyak atau yang dikenal dengan istilah demografi dividen (bonus demografi).
Namun demikian, Indonesia selang 30 tahun kemudian atau pada 2045 akan menghadapi zero growth, dimana bertemunya titik pertemuan antara kaum lansia dan balita. Dengan kata lain, bila masa produktivitas tersebut gagal dimanfaatkan, maka Indonesia akan menjadi negara gagal.
"Bahwa generasi selepas 2014 tidak mampu memanfaatkan bonus demografi untuk tinggal landas, maka akan hilang kesempatan Indonesia. Indonesia akan menjadi negara gagal," kata Dorodjatun di Kampus UI, Depok, Kamis (28/11/2013).
Dorodjatun menuturkan, Indonesia setelah 2014 harus berkonsentrasi pada upaya untuk memperkuat sisi ekonomi dan memanfaatkan peluang bonus demografi tersebut.
"Sayang sekali kalau kita hanya fokus pada short term, kita lupa bahwa Indonesia memiliki kesempatan yang luar biasa karena legitimasi suatu negara terletak pada keberhasilannya pada pembangunan ekonomi," tutur dia.
(rna)