ASEAN resmi luncurkan database mineral
A
A
A
Sindonews.com - ASEAN meluncurkan Sistem Informasi Database Mineral (Amdis) berisi data sumber daya mineral di negara-negara Asia Tenggara yang dapat diakses melalui internet.
Peluncuran database tersebut secara simbolis dilakukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik saat membuka Pertemuan Menteri Mineral ASEAN ke-13 di Nusa Dua Bali, Kamis (28/11/2013).
Jero Wacik dalam sambutan pembukaan mengatakan, database mineral ASEAN ini akan menjadi acuan dalam perdagangan dan investasi di sektor mineral. Hal ini terkait dengan semangat kebersamaan antar negara-negara ASEAN, sehingga menjadi landasan dalam setiap kerja sama bidang mineral.
"Kekayaan mineral yang ada di ASEAN harus dimanfaatkan secara maksimal bagi kesejahteraan masyarakat ASEAN," katanya.
Jero menjelaskan, Amdis dirancang sebagai media pertukaran informasi sektor mineral di antara sesama negara-negara anggota ASEAN. Data tersebut dibutuhkan untuk melakukan kerja sama dalam pengembangan sektor mineral ASEAN sebagai salah satu mesin pertumbuhan bagi kawasan ASEAN.
Selain itu, Amdis dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan komitmen kegiatan pertambangan yang ramah lingkungan. "Di satu sisi sebagai program tangung jawab sosial dalam pengembangan sektor mineral yang berkelanjutan satu kawasan," kata dia.
Sementara itu, Ketua Penyelenggara Pertemuan Para Menteri bidang Mineral ASEAN (AMINN) ke-4, Sukyar mengatakan, Amdis merupakan aplikasi database antara data tekstual dan spasial yang berbasis web. Aplikasi ini dikembangkan oleh Badan Geologi Kementerian ESDM dengan menggunakan standar open geospatial consortium (OGC).
"Aplikasi ini dapat diakses online melalui internet dengan output berupa informasi dinamis dalam bentuk WebGIS," kata dia.
Menurut dia, tujuan dari aplikasi ini adalah menyediakan fasilitas pengelolaan data dan informasi sumber daya mineral negara-negara ASEAN dalam rangka mengatur semua data tekstual dan spasial ke dalam satu sistem database yang terintegrasi dan tekstual.
Dia menjelaskan, Amdis dapat menjadi media pertukaran informasi di sektor mineral antar sesama negara anggota dalam rangka mencapai tujuan kerjasama mineral terutama dalam mengembangkan sektor mineral menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang lebih besar dan kemajuan sosial di kawasan ASEAN.
"Oleh karena itu melalui launching AMDIS ini komitmen dari semua anggota untuk mengisi dan memutakhirkan data dan informasi di dalam sistem ini sangat diharapkan," pungkasnya.
Peluncuran database tersebut secara simbolis dilakukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik saat membuka Pertemuan Menteri Mineral ASEAN ke-13 di Nusa Dua Bali, Kamis (28/11/2013).
Jero Wacik dalam sambutan pembukaan mengatakan, database mineral ASEAN ini akan menjadi acuan dalam perdagangan dan investasi di sektor mineral. Hal ini terkait dengan semangat kebersamaan antar negara-negara ASEAN, sehingga menjadi landasan dalam setiap kerja sama bidang mineral.
"Kekayaan mineral yang ada di ASEAN harus dimanfaatkan secara maksimal bagi kesejahteraan masyarakat ASEAN," katanya.
Jero menjelaskan, Amdis dirancang sebagai media pertukaran informasi sektor mineral di antara sesama negara-negara anggota ASEAN. Data tersebut dibutuhkan untuk melakukan kerja sama dalam pengembangan sektor mineral ASEAN sebagai salah satu mesin pertumbuhan bagi kawasan ASEAN.
Selain itu, Amdis dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan komitmen kegiatan pertambangan yang ramah lingkungan. "Di satu sisi sebagai program tangung jawab sosial dalam pengembangan sektor mineral yang berkelanjutan satu kawasan," kata dia.
Sementara itu, Ketua Penyelenggara Pertemuan Para Menteri bidang Mineral ASEAN (AMINN) ke-4, Sukyar mengatakan, Amdis merupakan aplikasi database antara data tekstual dan spasial yang berbasis web. Aplikasi ini dikembangkan oleh Badan Geologi Kementerian ESDM dengan menggunakan standar open geospatial consortium (OGC).
"Aplikasi ini dapat diakses online melalui internet dengan output berupa informasi dinamis dalam bentuk WebGIS," kata dia.
Menurut dia, tujuan dari aplikasi ini adalah menyediakan fasilitas pengelolaan data dan informasi sumber daya mineral negara-negara ASEAN dalam rangka mengatur semua data tekstual dan spasial ke dalam satu sistem database yang terintegrasi dan tekstual.
Dia menjelaskan, Amdis dapat menjadi media pertukaran informasi di sektor mineral antar sesama negara anggota dalam rangka mencapai tujuan kerjasama mineral terutama dalam mengembangkan sektor mineral menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang lebih besar dan kemajuan sosial di kawasan ASEAN.
"Oleh karena itu melalui launching AMDIS ini komitmen dari semua anggota untuk mengisi dan memutakhirkan data dan informasi di dalam sistem ini sangat diharapkan," pungkasnya.
(gpr)