Pembangunan ekonomi di Jabar belum merata

Selasa, 03 Desember 2013 - 13:16 WIB
Pembangunan ekonomi di Jabar belum merata
Pembangunan ekonomi di Jabar belum merata
A A A
Sindonewws.com - Kontribusi pendapatan domestik regional bruto (PDRB) kabupaten/kota di Jawa Barat (Jabar) masih di dominasi daerah tertentu. Disparitas ekonomi antar daerah mestinya menjadi tugas utama pemerintah melakukan pemerataan ekonomi.

Ketua Kadin Jabar, Agung Suryamal Sutisno mengakui, masih ada disparitas ekonomi antara daerah di Jabar. Kesenjangan ekonomi antar daerah paling kentara antara Jabar bagian barat dan utara dengan wilayah Jabar bagian Selatan. Pembangunan ekonomi di Jabar Selatan dirasa masih tertinggal. Sendi-sendi ekonomi lebih dinamis di bagian barat.

"Pemekaran Jabar Selatan, sebenarnya telah di rencanakan sejak zaman orde baru. Tapi sampai sekarang belum tampak ada hasil signifikan. Kawasan tersebut masih tertinggal secara ekonomi," jelas Agung di Bandung, Selasa (3/12/2013)

Menurutnya, untuk pengembangan wilayah mestinya dimulai melalui pengembangan ekonomi di setiap kawasan. Kondisi berbeda terjadi di Jabar. Distribusi ekonomi lebih di dominasi kawasan tertentu seperti Kota Bandung, Kota Bekasi, Bogor, Karawang, Indramayu, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bekasi.

Pemerataan distribusi ekonomi antar wilayah, lanjut Agung, bisa dilakukan melalui penyediaan insfrastruktur transportasi. Ketersediaan infrastruktur transportasi akan mempermudah investor melakukan distribusi barang.

Selama ini, perkembangan Jabar bagian barat dan Jabar Utara juga di topang ketersediaan akses transportasi darat, udara, dan laut. Seperti Bandara Husein Sastranegara, akses ke Bandara Soekarno-Hatta, pelabuhan Merak, dan Pelabuhan Muarajati Cirebon.

"Ketersediaan akses transportasi didorong perencanaan pengembangan ekonomi diharapkan akan memunculkan kawasan ekonomi baru di Jabar Selatan," imbuh Agung.

Beberapa daerah di Jabar Selatan seperti Tasikmalaya, Garut, dan lainnya, telah memiliki potensi ekonomi yang bisa dikembangkan. Seperti kerajinan, bordir, dan pariwisata.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4586 seconds (0.1#10.140)