Empat kota besar di Sulsel alami deflasi

Selasa, 03 Desember 2013 - 13:49 WIB
Empat kota besar di Sulsel alami deflasi
Empat kota besar di Sulsel alami deflasi
A A A
Sindonews.com - Kota Makassar mengalami deflasi -0,76 persen per November lalu. Deflasi terjadi menyusul turunnya harga sejumlah kelompok pengeluaran seperti bahan makanan serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Nursam Salam mengungkapkan, dari dua kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks tertinggi, yakni bahan makanan hingga -3,85 persen.

Sedangkan transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan hanya -0,03 persen. Sementara lima kelompok pengeluaran lainnya justru mengalami inflasi seperti makanan jadi, sandang, kesehatan, perumahan, dan pendidikan.

Nursam merilis data mutakhir BPS Sulsel, pada kelompok bahan makanan, komoditi yang berkontribusi besar terhadap deflasi di Makassar pada November, yakni daging ayam ras, cabai merah, ikan layang, cabai rawit, tomat sayur, ikan teri basah, ikan cakalang, sawi hijau, ikan kembung, dan wortel.

Nursam menyebutkan, selama kurun waktu lima tahun terakhir (2009-2013), deflasi per November 2013 sebesar -0,76 persen merupakan deflasi tertinggi dibandingkan tahun 2012 yang tercatat hanya sebesar -0,10 persen. Sementara 2009-2011 malah terjadi inflasi.

Jika dilihat secara tahun kalender, yakni Januari hingga November, kota Makassar mengalami inflasi sebesar 5,35 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 3,91 persen.

Kepala BPS Sulsel itu menyebutkan, kelompok pengeluaran yang berkontribusi besar menyebabkan inflasi di kota Makassar, yakni transportasi hingga 11,63 persen.

Sementara secara year on year laju inflasi di Makassar tercatat hingga 6,02 persen atau naik dari tahun sebelumnya yakni 4,71 persen. Selama 5 tahun terakhir, inflasi tertinggi di Makassar terjadi pada tahun 2010 lalu hingga 6,12 persen.

Pada November lalu, Sulawesi Selatan (Sulsel) juga mengalami deflasi sebesar -0,67 persen. Penyebabnya, yakni turunnya indeks harga pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar -3,40 persen serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan yakni -0,02 persen.

"Ini prestasi juga buat pengendalian harga di Sulsel. Dari tiga ukuran, baik month-to-month, year-on-year, dan customer-to-customer, semuanya jauh di bawah nasional untuk bulan November," kata Nursam Salam kepada wartawan di Makassar, Selasa (3/12/2013).

Sementara lima kelompok pengeluaran lainnya seperti makanan jadi, perumahan, sandang, kesehatan, dan pendidikan terjadi inflasi. Tertinggi yakni sandang hingga 1,21 persen. Secara tahun kalender, inflasi Sulsel tercatat sebesar 5,40 persen dan year on year (November 2012 vs November 2013) tercatat 6,02 persen.

"(Dari) semua kota di Sulsel, empat kota (mengalami) inflasi. Sisanya deflasi, baik Makassar, Bone, Parepare, dan Palopo. Deflasi tertinggi dari keempat kota itu adalah di Makassar (sebesar) 0,76 (persen). Kedua ada di Palopo, kemudian ada Bone, dan terakhir Parepare -0,14 persen," tutur Nursam.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4878 seconds (0.1#10.140)