Pemerintah wajib perhatikan kesehatan dan pendidikan
A
A
A
Sindonews.com - Pengusaha meminta agar pembangunan serta kemajuan perekonomian Indonesia tidak melulu terpampang dari angka-angka asumsi makro perekonomian.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton Supit mengatakan, pembangunan teknologi, kesehatan, dan pendidikan akan menaikkan level perekonomian Indonesia dalam tatanan negara maju.
Bahkan dia mencontohkan Korea Selatan yang di masa lalu masih tergolong miskin dapat melonjak menjadi negara maju karena memperhatikan Sumber Daya Manusia dan juga inovasi.
"Di 1965, Korea Selatan 95 persen perekonomiannya ditopang oleh pertanian. Sekarang ini mereka pertaniannya hanya 4 persen, sisanya manufaktur 20 persen dan jasa sebesar 70 persen," ujar Anton di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu (4/12/2013).
Anton juga meminta pemerintah perhatikan pengembangan teknologi dan juga pendidikan (SDM) tidak melulu dilakukan di kota besar namun juga di daerah. "Akhirnya kita seperti melupakan daya saing," tutur Anton.
Dia juga memberikan tiga kunci agar pembangunan Indonesia dapat terus berjalan menuju perekonomian yang lebih maju.
"Pertama pertahankan pluralisme, kedua kita harus jadi juara dunia dari sebelumnya jago kandang, ketiga adalah tetap memperhatikan inflasi," tutup Anton.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton Supit mengatakan, pembangunan teknologi, kesehatan, dan pendidikan akan menaikkan level perekonomian Indonesia dalam tatanan negara maju.
Bahkan dia mencontohkan Korea Selatan yang di masa lalu masih tergolong miskin dapat melonjak menjadi negara maju karena memperhatikan Sumber Daya Manusia dan juga inovasi.
"Di 1965, Korea Selatan 95 persen perekonomiannya ditopang oleh pertanian. Sekarang ini mereka pertaniannya hanya 4 persen, sisanya manufaktur 20 persen dan jasa sebesar 70 persen," ujar Anton di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu (4/12/2013).
Anton juga meminta pemerintah perhatikan pengembangan teknologi dan juga pendidikan (SDM) tidak melulu dilakukan di kota besar namun juga di daerah. "Akhirnya kita seperti melupakan daya saing," tutur Anton.
Dia juga memberikan tiga kunci agar pembangunan Indonesia dapat terus berjalan menuju perekonomian yang lebih maju.
"Pertama pertahankan pluralisme, kedua kita harus jadi juara dunia dari sebelumnya jago kandang, ketiga adalah tetap memperhatikan inflasi," tutup Anton.
(gpr)