BI dan pemerintah rakor bahas proyeksi inflasi
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo hari ini menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan pemerintah untuk membahas inflasi tahunan di Gedung Bank Indonesia, Jakarta.
Dalam rapat tersebut, pemerintah diwakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Keuangan M Chatib Basri, Menteri Tenaga Kerja Muhaimin Iskandar, Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan.
Selain itu, hadir pula perwakilan Badan Usaha Milik Negara yaitu Direktur Utama PT Bulog, Soetarto Alimoeso dalam rapat tersebut.
Hatta mengatakan, rapat tersebut membahas sasaran inflasi 2013 dan proyeksi inflasi 2014, bahkan hingga 2018. "Termasuk juga dibahas mengenai pengendalian inflasi yang dilakukan di tingkat daerah oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan juga yang dilakukan pemerintah pusat," kata Hatta.
Sementara, Wamenkeu Bambang Brodjonegoro mengatakan, dalam pembicaraan tersebut, proyeksi inflasi ditargetkan akan mencapai 3,5 persen plus minus 1 persen pada 2016-2018. "Intinya inflasi harus menurun dengan menjaga administerd price dan juga volatile food," pungkas Bambang.
Dalam rapat tersebut, pemerintah diwakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Keuangan M Chatib Basri, Menteri Tenaga Kerja Muhaimin Iskandar, Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan.
Selain itu, hadir pula perwakilan Badan Usaha Milik Negara yaitu Direktur Utama PT Bulog, Soetarto Alimoeso dalam rapat tersebut.
Hatta mengatakan, rapat tersebut membahas sasaran inflasi 2013 dan proyeksi inflasi 2014, bahkan hingga 2018. "Termasuk juga dibahas mengenai pengendalian inflasi yang dilakukan di tingkat daerah oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan juga yang dilakukan pemerintah pusat," kata Hatta.
Sementara, Wamenkeu Bambang Brodjonegoro mengatakan, dalam pembicaraan tersebut, proyeksi inflasi ditargetkan akan mencapai 3,5 persen plus minus 1 persen pada 2016-2018. "Intinya inflasi harus menurun dengan menjaga administerd price dan juga volatile food," pungkas Bambang.
(izz)