Dorong investasi, Pasuruan siapkan lahan industri

Selasa, 10 Desember 2013 - 17:37 WIB
Dorong investasi, Pasuruan...
Dorong investasi, Pasuruan siapkan lahan industri
A A A
Sindonews.com - Seiring dengan kesiapan operasional jalan tol Gempol-Grati pada 2016, Pemerintah Kabupaten Pasuruan akan mereview tata ruang wilayah industri. Pengembangan kawasan industri ini akan digeser di wilayah timur yang selama ini sebagai kawasan pertanian.

Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf mengatakan, untuk mendorong tumbuhnya investasi, Pemkab Pasuruan akan membuka lahan seluas 1.000 hektare. Pembukaan lahan di Pasuruan wilayah timur ini juga untuk mengeliminir disparitas dengan wilayah barat.

"Kami ingin mendorong pertumbuhan sektor industri di wilayah timur. Jalur distribusi yang melintasi jalan tol dari Gempol-Grati akan menjadi salah satu kemudahan industrialisasi," kata Irsyad, Selasa (10/12/2013).

Menurutnya, pembukaan lahan baru ini karena tingginya minat pemilik modal untuk mengembangkan usahanya. Selain kesiapan infrastruktur, dukungan sumber daya energi gas juga menjadi daya tarik investor.

"Ketersediaan pasokan gas akan mendapat tambahan 100 bbtud dari sumur gas di Madura. Energi gas akan memenuhi kebutuhan industri di Kabupaten Pasuruan," katanya.

Persoalan perselisihan buruh dan persoalan masyarakat sekitar kawasan industri, akan menjadi komitmen pemerintah untuk turut menyelesaikannya. Sebaliknya, para pemodal hendaknya juga memiliki rasa tanggung jawab sosial terhadap masyarakt sekitarnya, diantaranya dengan merekrut sebagai tenaga kerja.

"Beberapa waktu lalu, kami menerima kunjungan dari calon investor asing dari Jepang dan Maroko. Mereka sangat berminat untuk berinvestasi di Kabupaten Pasuruan," kata Irsyad.

Kepala Badan Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal (BP3M) Kabupaten Pasuruan, Soenarto mengungkapkan, percepatan perubahan tata ruang wilayah akan memberikan kepastian calon penanam modal. Karena tata ruang industri tersebut akan menjadi gambaran untuk segera menginvestasikan modalnya.

"Calon investor masih menunggu rencana perubahan tata ruang dan wilayah. Mereka tidak ingin membebaskan lahan sebelum ada kejelasan status dan tata ruang dikawasan tersebut," kata Soenarto.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0607 seconds (0.1#10.140)