Utang publik Spanyol sentuh rekor baru di kuartal ketiga
A
A
A
Sindonews.com - Bank Sentral Spanyol (Bank of Spain) melaporkan utang publik menyentuh rekor baru 93,4 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada kuartal ketiga (Q3), selama lima tahun krisis ekonomi.
Mereka melihat rasio utang terhadap PDB akan memuncak 101,13 persen pada 2015, sebelum berkurang sedikit menjadi 101,09 persen pada 2016.
Berdasarkan ketentuan European Union's Maastricht Treaty, negara-negara anggota seharusnya memiliki defisit publik tidak lebih dari tiga persen dari PDB, dan utang tidak lebih dari 60 persen.
Rasio utang Spanyol telah melonjak dari 40,2 persen dari PDB pada 2008, di mana ledakan panjang properti memicu kemerosotan ekonomi menjadi 85,9 persen pada akhir 2012.
Sejak kemenangan dalam pemilu dua tahun lalu, Perdana Menteri Mariano Rajoy telah mendorong pemotongan belanja yang tidak populer, kenaikan pajak dan reformasi tenaga kerja dalam upaya menstabilkan keuangan publik di ekonomi terbesar keempat Zona Euro.
Angka-angka resmi terbaru menunjukkan Spanyol dengan malu-malu muncul dari resesi sejak dua tahun pada kuartal ketiga tahun ini, namun tingkat pengangguran masih sangat tinggi hampir 26 persen.
Mereka melihat rasio utang terhadap PDB akan memuncak 101,13 persen pada 2015, sebelum berkurang sedikit menjadi 101,09 persen pada 2016.
Berdasarkan ketentuan European Union's Maastricht Treaty, negara-negara anggota seharusnya memiliki defisit publik tidak lebih dari tiga persen dari PDB, dan utang tidak lebih dari 60 persen.
Rasio utang Spanyol telah melonjak dari 40,2 persen dari PDB pada 2008, di mana ledakan panjang properti memicu kemerosotan ekonomi menjadi 85,9 persen pada akhir 2012.
Sejak kemenangan dalam pemilu dua tahun lalu, Perdana Menteri Mariano Rajoy telah mendorong pemotongan belanja yang tidak populer, kenaikan pajak dan reformasi tenaga kerja dalam upaya menstabilkan keuangan publik di ekonomi terbesar keempat Zona Euro.
Angka-angka resmi terbaru menunjukkan Spanyol dengan malu-malu muncul dari resesi sejak dua tahun pada kuartal ketiga tahun ini, namun tingkat pengangguran masih sangat tinggi hampir 26 persen.
(dmd)