Bulog DIY tingkatkan serapan beras petani
A
A
A
Sindonews.com - Bulog Divre Yogyakarta (DIY) dan Pemkab Kulonprogo akan membuat Memorandum of Understanding (MoU) pemanfaatan beras petani lokal untuk kebutuhan raskin. Langkah ini dinilai positif untuk meningkatkan serapan beras petani.
Kabulog Divre Yogyakarta, Awaludin Iqbal mengatakan, MoU dengan pemkab sekaligus menjadi ujian keberhsilan program ini. Menurutnya, langkah ini dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan serapan beras dari petani.
Langkah ini juga membuat bulog memiliki pintu lebih banyak. "Tahun depan target serapan kita mencapai 65 ribu ton. Dan angka itu belum pernah dicapai sebelumnya. Tahun ini saja, target kita 55 ribu ton berdasarkan revisi November lalu, sekarang baru terealisasi 52 ribu ton lebih," kata Awaludin, Senin (16/12/2013).
Dia menjelaskan, serapan beras pertanian terbaik pernah dicapai pada 2012. Namun itu baru mencapai angka 62 ribu ton. "Jadi yang di Kulonprogo itu nanti jadi test case, juga jadi kesempatan kita meningkatkan serapan di puncak masa produksi," jelasnya.
Menurutnya, secara prinsip sudah ada kesepahaman terkait realisasi beras daerah (rasda) di Kulonprogo. Hanya saja, dia menegaskan masih perlu ada penajaman kesamaan persepsi terkait proses ini. Terutama dari aspek legal formal maupun administrasi.
Pihaknya mengaku sebelumnya sempat bertemu dengan instansi terkait untuk membicarakan masalah yang sama. Dia berencana bertemu lagi untuk mempertajam pemahaman terkait rencana ini. Pasalnya, untuk bisa direalisasikan program ini membutuhkan kerja sama banyak pihak seperti Gapoktan dan dinas terkait.
Kabulog Divre Yogyakarta, Awaludin Iqbal mengatakan, MoU dengan pemkab sekaligus menjadi ujian keberhsilan program ini. Menurutnya, langkah ini dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan serapan beras dari petani.
Langkah ini juga membuat bulog memiliki pintu lebih banyak. "Tahun depan target serapan kita mencapai 65 ribu ton. Dan angka itu belum pernah dicapai sebelumnya. Tahun ini saja, target kita 55 ribu ton berdasarkan revisi November lalu, sekarang baru terealisasi 52 ribu ton lebih," kata Awaludin, Senin (16/12/2013).
Dia menjelaskan, serapan beras pertanian terbaik pernah dicapai pada 2012. Namun itu baru mencapai angka 62 ribu ton. "Jadi yang di Kulonprogo itu nanti jadi test case, juga jadi kesempatan kita meningkatkan serapan di puncak masa produksi," jelasnya.
Menurutnya, secara prinsip sudah ada kesepahaman terkait realisasi beras daerah (rasda) di Kulonprogo. Hanya saja, dia menegaskan masih perlu ada penajaman kesamaan persepsi terkait proses ini. Terutama dari aspek legal formal maupun administrasi.
Pihaknya mengaku sebelumnya sempat bertemu dengan instansi terkait untuk membicarakan masalah yang sama. Dia berencana bertemu lagi untuk mempertajam pemahaman terkait rencana ini. Pasalnya, untuk bisa direalisasikan program ini membutuhkan kerja sama banyak pihak seperti Gapoktan dan dinas terkait.
(izz)