Produk ilegal yang ditemukan bernilai ekonomi tinggi
A
A
A
Sindonews.com - Direkturat Jendral Standardisasi Perlindungan Konsumen, Widodo mengatakan, pada 2013 pihaknya menemukan banyak produk ilegal dengan nilai ekonomi yang tinggi.
"Temuan kami pada 2013 adalah memang didominasi oleh obat dan makanan ilegal," ucapnya di Kemendag, Jakarta, Rabu (18/12/2013).
Dia mencontohkan, selama satu bulan menjelang Idul Fitri pihaknya menemukan produk ilegal dengan nilai ekonomis Rp11,4 miliar dimana 52 persennya adalah pangan ilegal. Selain itu, Badan POM juga gencar melakukan inspeksi terhadap produk-produk ilegal serta tidak mengikuti ketentuan SNI.
Dia menambahkan, melalui Operasi Gabungan Nasional yang dilaksanakan dua hari pun oleh 31 BPOM yang tersebar di seluruh Indonesia, menemukan produk jenis ilegal dengan nilai ekonomi Rp4 miliar, dimana banyak terdapat obat tanpa izin edar.
Lebih lanjut, BPOM melalui operasi pengawasan di daerah-daerah menemukan jenis produk ilegal dengan total nilai ekonomis Rp6,8 miliar.
"Jika dilihat produk ilegal yang beredar di Indonesia, memang banyak jumlahnya. Inilah yang kami usahakan dan terus kami awasi semaksimal mungkin agar produk-produk ilegal berkurang peredarannya di Indonesia," ungkapnya.
"Temuan kami pada 2013 adalah memang didominasi oleh obat dan makanan ilegal," ucapnya di Kemendag, Jakarta, Rabu (18/12/2013).
Dia mencontohkan, selama satu bulan menjelang Idul Fitri pihaknya menemukan produk ilegal dengan nilai ekonomis Rp11,4 miliar dimana 52 persennya adalah pangan ilegal. Selain itu, Badan POM juga gencar melakukan inspeksi terhadap produk-produk ilegal serta tidak mengikuti ketentuan SNI.
Dia menambahkan, melalui Operasi Gabungan Nasional yang dilaksanakan dua hari pun oleh 31 BPOM yang tersebar di seluruh Indonesia, menemukan produk jenis ilegal dengan nilai ekonomi Rp4 miliar, dimana banyak terdapat obat tanpa izin edar.
Lebih lanjut, BPOM melalui operasi pengawasan di daerah-daerah menemukan jenis produk ilegal dengan total nilai ekonomis Rp6,8 miliar.
"Jika dilihat produk ilegal yang beredar di Indonesia, memang banyak jumlahnya. Inilah yang kami usahakan dan terus kami awasi semaksimal mungkin agar produk-produk ilegal berkurang peredarannya di Indonesia," ungkapnya.
(gpr)