IHSG masih terperangkap di zona merah
A
A
A
Sindonews.com - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampaknya masih terperangkap dalam zona negatif, dimana IHSG tidak seperti laju bursa saham Asia lainnya yang merespon positif kenaikan tidak terduga ekonomi AS menjadi 4,1 persen dari rilis sebelumnya 2,5 persen dan estimasi 3,6 persen.
Hal ini, menurut Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada lantaran kenaikan pertumbuhan GDP AS tersebut diasumsikan sebagai tanda akan dimulainya tapering off stimulus The Fed pada Januari 2014, sehingga memberikan sentimen negatif dan IHSG pun terganjal potensi rebound-nya.
"Pada perdagangan Selasa diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.138-4.175 dan resistance 4.196-4.210. IHSG sempat berada di bawah target support (4168-4185), namun dapat melampaui tipis yang memperlihatkan masih adanya dorongan jual jelang libur Natal," kata Reza, Selasa (24/12/2013).
Menurut Reza, kondisi semakin gawat lantaran mood pelaku pasar tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang antusias jelang akhir tahun.
"Mulai menghilangnya harapan akan Santa Rally diiringi dengan laju rupiah yang makin terpuruk membuat laju IHSG makin tertekan," imbuh dia.
Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level 4.205,19 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.157,12 (level terendahnya) jelang akhir sesi 1 dan berakhir di level 4.189,61.
Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Dari luar negeri, pasca terjadinya pelemahan pada sejumlah indeks di bursa saham China, kini pelaku pasar kembali banyak melakukan pembelian dengan memanfaatkan rendahnya harga-harga saham.
Di sisi lain, pelaku pasar merespon kenaikan pertumbuhan GDP AS sehingga memunculkan persepsi akan meningkatnya permintaan di AS dan berpeluang meningkatkan ekspor barang-barang dari Asia.
Bahkan adanya peningkatan outlook ekonomi AS oleh IMF menjadi tambahan amunisi bagi penguatan laju bursa saham Asia. Sejak dibuka hingga kini, laju bursa saham Eropa mantap bertahan di zona hijau melanjutkan pergerakan positif sebelumnya.
Sentimen dari penilaian IMF terhadap outlook ekonomi AS juga memberikan tambahan amunisi pada laju bursa saham Eropa, sehingga dapat memperpanjang laju positifnya. Ditambah lagi dengan berita positif dari sejumlah emiten antara lain ARM Holdings Plc., Swatch Group AG, dan Lanxess AG semakin menambah sentimen positif.
Hal ini, menurut Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada lantaran kenaikan pertumbuhan GDP AS tersebut diasumsikan sebagai tanda akan dimulainya tapering off stimulus The Fed pada Januari 2014, sehingga memberikan sentimen negatif dan IHSG pun terganjal potensi rebound-nya.
"Pada perdagangan Selasa diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.138-4.175 dan resistance 4.196-4.210. IHSG sempat berada di bawah target support (4168-4185), namun dapat melampaui tipis yang memperlihatkan masih adanya dorongan jual jelang libur Natal," kata Reza, Selasa (24/12/2013).
Menurut Reza, kondisi semakin gawat lantaran mood pelaku pasar tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang antusias jelang akhir tahun.
"Mulai menghilangnya harapan akan Santa Rally diiringi dengan laju rupiah yang makin terpuruk membuat laju IHSG makin tertekan," imbuh dia.
Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level 4.205,19 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.157,12 (level terendahnya) jelang akhir sesi 1 dan berakhir di level 4.189,61.
Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Dari luar negeri, pasca terjadinya pelemahan pada sejumlah indeks di bursa saham China, kini pelaku pasar kembali banyak melakukan pembelian dengan memanfaatkan rendahnya harga-harga saham.
Di sisi lain, pelaku pasar merespon kenaikan pertumbuhan GDP AS sehingga memunculkan persepsi akan meningkatnya permintaan di AS dan berpeluang meningkatkan ekspor barang-barang dari Asia.
Bahkan adanya peningkatan outlook ekonomi AS oleh IMF menjadi tambahan amunisi bagi penguatan laju bursa saham Asia. Sejak dibuka hingga kini, laju bursa saham Eropa mantap bertahan di zona hijau melanjutkan pergerakan positif sebelumnya.
Sentimen dari penilaian IMF terhadap outlook ekonomi AS juga memberikan tambahan amunisi pada laju bursa saham Eropa, sehingga dapat memperpanjang laju positifnya. Ditambah lagi dengan berita positif dari sejumlah emiten antara lain ARM Holdings Plc., Swatch Group AG, dan Lanxess AG semakin menambah sentimen positif.
(rna)