Pelabuhan pengepakan Bosowa kurangi beban pemerintah
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa meresmikan pengoperasian pelabuhan pengepakan semen Bosowa di Pelabuhan Garongkong Kabupaten Barru Sulsel. Peresmian ditandai pemancangan tiang pertama hari ini.
Dalam sambutannya, Hatta mengemukakan keberadaan pelabuhan ini memperpendek jarak ekonomi antar wilayah di Indonesia. Menurutnya, Bosowa mengurangi beban pemerintah untuk pengadaan infrastruktur pelabuhan.
"Pelabuhan ini dapat mempercepat pembangunan di Kawasan Timur Indonesia. Semoga pelabuhan ini bisa diintegrasikan untuk berbagai bidaang lain untuk kelancaran pergerakan manusia, barang dan jasa," jelas Hatta, Kamis (26/12/2013).
Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub), Budi Susantono dalam kesempatan yang sama mengatakan, dermaga Bosowa berada di sabuk tengah khatulistiwa dalam blue print pengembangan kepelabuhanan di Indonesia. Budi berharap Bosowa berperan penting untuk lalu lintas perairan di KTI.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya juga menyambut baik peresmian pelabuhan ini. Menurutnya, Pemprov Sulsel dan pemkab Barru siap membantu kebutuhan Bosowa yang berhùbungan dengan pemerintah.
Pelabuhan pengepakan semen Bosowa memiliki area 50 ha dengan kedalaman 8-18m. Panjang dermaga 2 km. Untuk pembangunan tahap pertama ditargetkan selesai Desember 2014.
"Pembangunan dermaga memakan biaya sebesar Rp700 miliar. Total tahaap pertama Rp1 triliun. Pembangunan akan dilanjutkan ke tahap dua yang total investasinya sekitar Rp2 triliun," kata CEO Bosowa Corporindo, Erwin Aksa.
Menurut Erwin, pembangunan tahap dua akan membangun penyimpanan-penyimpanan hasil produksi semen, clinker dan pupuk. Tidak menutup kemungkinàn, hasil pertanian seperti jagung, beras dan kakao akan dibangun pula pergudangannya di Barru.
Dalam sambutannya, Hatta mengemukakan keberadaan pelabuhan ini memperpendek jarak ekonomi antar wilayah di Indonesia. Menurutnya, Bosowa mengurangi beban pemerintah untuk pengadaan infrastruktur pelabuhan.
"Pelabuhan ini dapat mempercepat pembangunan di Kawasan Timur Indonesia. Semoga pelabuhan ini bisa diintegrasikan untuk berbagai bidaang lain untuk kelancaran pergerakan manusia, barang dan jasa," jelas Hatta, Kamis (26/12/2013).
Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub), Budi Susantono dalam kesempatan yang sama mengatakan, dermaga Bosowa berada di sabuk tengah khatulistiwa dalam blue print pengembangan kepelabuhanan di Indonesia. Budi berharap Bosowa berperan penting untuk lalu lintas perairan di KTI.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya juga menyambut baik peresmian pelabuhan ini. Menurutnya, Pemprov Sulsel dan pemkab Barru siap membantu kebutuhan Bosowa yang berhùbungan dengan pemerintah.
Pelabuhan pengepakan semen Bosowa memiliki area 50 ha dengan kedalaman 8-18m. Panjang dermaga 2 km. Untuk pembangunan tahap pertama ditargetkan selesai Desember 2014.
"Pembangunan dermaga memakan biaya sebesar Rp700 miliar. Total tahaap pertama Rp1 triliun. Pembangunan akan dilanjutkan ke tahap dua yang total investasinya sekitar Rp2 triliun," kata CEO Bosowa Corporindo, Erwin Aksa.
Menurut Erwin, pembangunan tahap dua akan membangun penyimpanan-penyimpanan hasil produksi semen, clinker dan pupuk. Tidak menutup kemungkinàn, hasil pertanian seperti jagung, beras dan kakao akan dibangun pula pergudangannya di Barru.
(izz)