SMGR segera resmikan packing plant di Banjarmasin
A
A
A
Sindonews.com - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) akan meresmikan pabrik pengemasan (packing plant) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada pekan depan.
Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto mengatakan, perseroan akan meresmikan pabrik tersebut pada 9 Januari 2014. Packing plant di Banjarmasin tersebut, kata dia, akan semakin memperkuat eksistensi dan ekspansi bisnis perseroan.
"Ini adalah bagian dari strategi perseroan agar bisa semakin dekat dengan konsumen, moving closer to the customer,” kata dia.
Dwi menjelaskan, packing plant Banjarmasin memiliki satu buah silo dengan kapasitas 600.000 ton semen per tahun, dilengkapi dua line semen bag dengan rotary packer berkapasitas 2.200 bag per jam dan satu line curah dengan kapasitas 120 ton per jam serta dilengkapi dermaga yang bisa disandari kapal berkapasitas 5.000 DWT.
Silo tersebut berfungsi untuk menampung semen sebelum masuk ke unit pengemasan. Investasi yang dikucurkan perseroan untuk proyek ini mencapai Rp120 miliar.
Di samping membangun pabrik pengemasan, perseroan bekerja sama dengan Krakatau Steel juga membangun pabrik slag powder dengan nama PT Krakatau Semen Indonesia (KSI), yang berlokasi di Cilegon Banten dengan investasi sebesar Rp440 miliar.
“Pabrik KSI dirancang mampu mengolah granulated blast furnace slag (GBFS) sebesar 750.000 ton per tahun. Pembangunan pabrik direncanakan dimulai awal 2014 dan ditargetkan dapat beroperasi awal tahun 2016,” tutur Dwi.
Perseroan hingga kini memiliki empat pabrik semen, yaitu Semen Padang di Sumatera, Semen Gresik di Jawa serta Semen Tonasa di Sulawesi. Sementara satu lokasi pabrik di luar negeri, yaitu Thang Long Cement di Vietnam.
SMGR memiliki cement mill sebanyak 22 unit, packing plant 21 unit serta sarana perluasan jangkauan pasar yang ditunjang dengan keberadaan pelabuhan khusus (special sea port) semen yang dimiliki perseroan.
Dengan pembangunan pabrik ini, perseroan berharap dapat meningkatkan pangsa pasarnya. Pada tahun ini, SMGR menargetkan pangsa pasar (market share) pada kisaran 44 persen seiring dengan pertumbuhan pasar semen nasional sebesar 6 persen di 2014.
“Kami juga optimistis bahwa penjualan semen tahun ini bisa mencapai 31 juta ton,” ujar dia.
Sementara penjualan semen persreoan hingga Desember 2013 diperkirakan mencapai 27,95 juta ton. Rinciannya, penjualan Semen Gresik mencapai 13,64 juta ton, semen Padang 7,27 juta ton, Semen Tonasa 6,33 juta ton dan TLCC 2,29 juta ton.
Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto mengatakan, perseroan akan meresmikan pabrik tersebut pada 9 Januari 2014. Packing plant di Banjarmasin tersebut, kata dia, akan semakin memperkuat eksistensi dan ekspansi bisnis perseroan.
"Ini adalah bagian dari strategi perseroan agar bisa semakin dekat dengan konsumen, moving closer to the customer,” kata dia.
Dwi menjelaskan, packing plant Banjarmasin memiliki satu buah silo dengan kapasitas 600.000 ton semen per tahun, dilengkapi dua line semen bag dengan rotary packer berkapasitas 2.200 bag per jam dan satu line curah dengan kapasitas 120 ton per jam serta dilengkapi dermaga yang bisa disandari kapal berkapasitas 5.000 DWT.
Silo tersebut berfungsi untuk menampung semen sebelum masuk ke unit pengemasan. Investasi yang dikucurkan perseroan untuk proyek ini mencapai Rp120 miliar.
Di samping membangun pabrik pengemasan, perseroan bekerja sama dengan Krakatau Steel juga membangun pabrik slag powder dengan nama PT Krakatau Semen Indonesia (KSI), yang berlokasi di Cilegon Banten dengan investasi sebesar Rp440 miliar.
“Pabrik KSI dirancang mampu mengolah granulated blast furnace slag (GBFS) sebesar 750.000 ton per tahun. Pembangunan pabrik direncanakan dimulai awal 2014 dan ditargetkan dapat beroperasi awal tahun 2016,” tutur Dwi.
Perseroan hingga kini memiliki empat pabrik semen, yaitu Semen Padang di Sumatera, Semen Gresik di Jawa serta Semen Tonasa di Sulawesi. Sementara satu lokasi pabrik di luar negeri, yaitu Thang Long Cement di Vietnam.
SMGR memiliki cement mill sebanyak 22 unit, packing plant 21 unit serta sarana perluasan jangkauan pasar yang ditunjang dengan keberadaan pelabuhan khusus (special sea port) semen yang dimiliki perseroan.
Dengan pembangunan pabrik ini, perseroan berharap dapat meningkatkan pangsa pasarnya. Pada tahun ini, SMGR menargetkan pangsa pasar (market share) pada kisaran 44 persen seiring dengan pertumbuhan pasar semen nasional sebesar 6 persen di 2014.
“Kami juga optimistis bahwa penjualan semen tahun ini bisa mencapai 31 juta ton,” ujar dia.
Sementara penjualan semen persreoan hingga Desember 2013 diperkirakan mencapai 27,95 juta ton. Rinciannya, penjualan Semen Gresik mencapai 13,64 juta ton, semen Padang 7,27 juta ton, Semen Tonasa 6,33 juta ton dan TLCC 2,29 juta ton.
(rna)