Dari jamu, Irwan Hidayat rambah bisnis perbankan
A
A
A
BICARA jamu orang pasti mengenal sosok Irwan Hidayat. Setelah sukses dengan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), kini dia merambah bisnis perbankan, dengan mendirikan PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Muncul Artha Sejahtera (MAS) Semarang.
Irwan menuturkan, BPR yang beralamat di Jalan Raya Kaligawe 12 B Semarang tersebut resmi beroperasi hari ini. Bersama keluarga, dia menjadi salah satu pemegang saham dengan membidik nasabah dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah(UMKM) sebagai pasar potensial.
"Kami berharap BPR MAS ini benar-benar bisa membantu sektor UMKM untuk lebih berkembang lagi," kata Irwan usai peresmian BPR MAS, Kamis (9/1/2014).
Dia mengungkapkan rencana pendirian BPR, sebenarnya sudah sejak tiga tahun lalu. Namun, baru mendapatkan izin usaha dari Bank Indonesia (BI) tahun ini.
"Pendirian ini berawal dari keinginan kami untuk membantu pengembangan sektor UKM, supaya bisa berkembang," imbuh pria kelahiran 23 April 1947 ini.
Irwan menjelaskan, bahwa BPR MAS ini murni sebagai bisnis keluarga Hidayat dan tidak ada sangkut pautnya dengan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
Seperti diketahui, dia adalah salah seorang pengusaha jamu asal Indonesia yang paling sukses. Irwan merupakan cucu dari pendiri Sido Muncul bernama Rakhmat Sulistio. Perusahaan ini diwariskan kepadanya dan empat saudara laki-lakinya pada 1972.
Seiring perkembangan usaha, SIDO kini melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), tepatnya pada 18 Desember 2013. Menurut Irwan, terealisasinya pencatatan saham perusahaan di lantai BEI merupakan perwujudan dari komitmen perseroan untuk menjadi sebuah perusahaan terbuka (emiten).
Saking pentingnya arti pencatatan saham ini, dia sampai menitikkan air mata lantaran orang tua yang selama ini memberi dukungan kepadanya dan perseroan untuk melakukan penawaran dan pencatatan saham di BEI, berhalangan hadir.
"Sido Muncul bisa seperti ini karena orang tua saya. Saya menangis karena seharusnya yang menerima cinderamata dengan listing ini adalah orang tua saya. Tapi, beliau tidak hadir," tutur Irwan, saat listing SIDO di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (18/12/2013).
Irwan menuturkan, BPR yang beralamat di Jalan Raya Kaligawe 12 B Semarang tersebut resmi beroperasi hari ini. Bersama keluarga, dia menjadi salah satu pemegang saham dengan membidik nasabah dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah(UMKM) sebagai pasar potensial.
"Kami berharap BPR MAS ini benar-benar bisa membantu sektor UMKM untuk lebih berkembang lagi," kata Irwan usai peresmian BPR MAS, Kamis (9/1/2014).
Dia mengungkapkan rencana pendirian BPR, sebenarnya sudah sejak tiga tahun lalu. Namun, baru mendapatkan izin usaha dari Bank Indonesia (BI) tahun ini.
"Pendirian ini berawal dari keinginan kami untuk membantu pengembangan sektor UKM, supaya bisa berkembang," imbuh pria kelahiran 23 April 1947 ini.
Irwan menjelaskan, bahwa BPR MAS ini murni sebagai bisnis keluarga Hidayat dan tidak ada sangkut pautnya dengan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
Seperti diketahui, dia adalah salah seorang pengusaha jamu asal Indonesia yang paling sukses. Irwan merupakan cucu dari pendiri Sido Muncul bernama Rakhmat Sulistio. Perusahaan ini diwariskan kepadanya dan empat saudara laki-lakinya pada 1972.
Seiring perkembangan usaha, SIDO kini melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), tepatnya pada 18 Desember 2013. Menurut Irwan, terealisasinya pencatatan saham perusahaan di lantai BEI merupakan perwujudan dari komitmen perseroan untuk menjadi sebuah perusahaan terbuka (emiten).
Saking pentingnya arti pencatatan saham ini, dia sampai menitikkan air mata lantaran orang tua yang selama ini memberi dukungan kepadanya dan perseroan untuk melakukan penawaran dan pencatatan saham di BEI, berhalangan hadir.
"Sido Muncul bisa seperti ini karena orang tua saya. Saya menangis karena seharusnya yang menerima cinderamata dengan listing ini adalah orang tua saya. Tapi, beliau tidak hadir," tutur Irwan, saat listing SIDO di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (18/12/2013).
(izz)