Pertamina klaim harga elpiji 12 kg RI termurah
A
A
A
Sindonews.com - PT Pertamina (Persero) meyakini bahwa harga gas elpiji nonsubsidi yang dijualnya masih menjadi salah satu yang termurah di antara negara-negara tetangga.
Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir menyebut, harga elpiji 12 kilogram (kg) di negara lain seperti Filipina, Korea Selatan, dan Jepang berkisar Rp17 ribu sampai Rp24 ribu per kilogram.
"Jadi kalau ada anggapan (elpiji) 12 kg kita lebih mahal itu memang tidak benar," ujar Ali di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (14/1/2013).
Sedangkan negara-negara lain seperti Thailand dan Malaysia yang masih memberikan subsidi pada elpiji 12 kilogramnya, lanjut Ali, harus dibandingkan dengan harga elpiji 3 kg yang bersubsidi.
"Ini makanya sering ada berita bahwa gas di perbatasan Malaysia jauh lebih murah, karena 12 kg mereka masih disubsidi," lanjut Ali.
Diketahui, Pertamina menaikkan harga gas elpiji 12 kg menjadi Rp9.809 per kg pada awal bulan Januari 2014. Namun dikarenakan banyaknya protes dari masyarakat dan juga pemerintah, harganya diturunkan menjadi Rp6.850 per kg.
Sebelumnya diberitakan, PT Pertamina menegaskan akan menaikan harga elpiji nonsubsidi kemasan 12 kilogram (kg) secara bertahap. Hal itu merupakan rekomendasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar terhindar dari kerugian secara terus menerus.
“Saat ini sedang disusun roadmap-nya kemudian nanti diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham,” kata Ali Mundakir.
Menurut Ali, kenaikan harga elpiji non subsidi kemasan 12 kg secara bertahap hingga mencapai harga keekonomian. Sehingga, lanjut dia, Pertamina tidak lagi mengalami kerugian. "Itu atas rekomendasi BPK maka harus ditindaklanjuti," kata dia.
Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir menyebut, harga elpiji 12 kilogram (kg) di negara lain seperti Filipina, Korea Selatan, dan Jepang berkisar Rp17 ribu sampai Rp24 ribu per kilogram.
"Jadi kalau ada anggapan (elpiji) 12 kg kita lebih mahal itu memang tidak benar," ujar Ali di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (14/1/2013).
Sedangkan negara-negara lain seperti Thailand dan Malaysia yang masih memberikan subsidi pada elpiji 12 kilogramnya, lanjut Ali, harus dibandingkan dengan harga elpiji 3 kg yang bersubsidi.
"Ini makanya sering ada berita bahwa gas di perbatasan Malaysia jauh lebih murah, karena 12 kg mereka masih disubsidi," lanjut Ali.
Diketahui, Pertamina menaikkan harga gas elpiji 12 kg menjadi Rp9.809 per kg pada awal bulan Januari 2014. Namun dikarenakan banyaknya protes dari masyarakat dan juga pemerintah, harganya diturunkan menjadi Rp6.850 per kg.
Sebelumnya diberitakan, PT Pertamina menegaskan akan menaikan harga elpiji nonsubsidi kemasan 12 kilogram (kg) secara bertahap. Hal itu merupakan rekomendasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar terhindar dari kerugian secara terus menerus.
“Saat ini sedang disusun roadmap-nya kemudian nanti diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham,” kata Ali Mundakir.
Menurut Ali, kenaikan harga elpiji non subsidi kemasan 12 kg secara bertahap hingga mencapai harga keekonomian. Sehingga, lanjut dia, Pertamina tidak lagi mengalami kerugian. "Itu atas rekomendasi BPK maka harus ditindaklanjuti," kata dia.
(gpr)