Ini alasan Pertamina naikkan harga elpiji 12 kg bertahap
A
A
A
Sindonews.com - Untuk menghindari kegaduhan di masyarakat, PT Pertamina (Persero) akan menaikkan harga elpiji 12 kilogram (kg) dengan cara bertahap, seperti menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL).
VP Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir mengatakan, usul tersebut sedang dibahas dalam tataran direksi dan para pemegang saham.
"Nanti disampaikan seperti apa teknis operasionalnya, karena sekarang sedang disusun bersama-sama pemegang saham," ujar Ali di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (14/1/2014).
Menurutnya, Pertamina tetap harus menaikkan harga jual elpiji 12 kg, karena komoditas ini bukanlah komoditas yang mendapatkan subsidi dari pemerintah layaknya elpiji 3 kg. Di sisi lain, Pertamina sebagai korporasi tidak boleh merugi.
"Kenaikannya akan bertahap karena elpiji 12 kg ini bukan barang yang harganya diatur pemerintah (administered price) dan bukan barang disubsidi tetap mengacu harga internasional," terang Ali.
Sementara, terkait dengan teknis operasionalnya, Ali belum bisa memberikan gambaran. Meski demikian, dia berjanji segera menyampaikan apabila rencana tersebut telah siap sepenuhnya.
"Nanti akan disampaikan agar tidak mendadak atau sebagainya walaupun ada risikonya seperti akan terjadi penimbunan. Tetapi itu teknis operasional lah," pungkasnya.
VP Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir mengatakan, usul tersebut sedang dibahas dalam tataran direksi dan para pemegang saham.
"Nanti disampaikan seperti apa teknis operasionalnya, karena sekarang sedang disusun bersama-sama pemegang saham," ujar Ali di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (14/1/2014).
Menurutnya, Pertamina tetap harus menaikkan harga jual elpiji 12 kg, karena komoditas ini bukanlah komoditas yang mendapatkan subsidi dari pemerintah layaknya elpiji 3 kg. Di sisi lain, Pertamina sebagai korporasi tidak boleh merugi.
"Kenaikannya akan bertahap karena elpiji 12 kg ini bukan barang yang harganya diatur pemerintah (administered price) dan bukan barang disubsidi tetap mengacu harga internasional," terang Ali.
Sementara, terkait dengan teknis operasionalnya, Ali belum bisa memberikan gambaran. Meski demikian, dia berjanji segera menyampaikan apabila rencana tersebut telah siap sepenuhnya.
"Nanti akan disampaikan agar tidak mendadak atau sebagainya walaupun ada risikonya seperti akan terjadi penimbunan. Tetapi itu teknis operasional lah," pungkasnya.
(izz)