Harga minyak dunia menguat seiring data positif ekonomi AS
Harga minyak dunia menguat seiring data positif ekonomi AS
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak mentah global mengalami penguatan sejalan dengan tanda meningkatnya permintaan di Amerika Serikat (AS), menyusul data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan.
Dilansir dari Shanghai Daily, Sabtu (18/1/2014), Departemen Perdagangan AS mengatakan, perumahan AS mulai turun 9,8 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 999.000 unit. Meskipun susut ini adalah angka terbesar sejak April 2013, lebih tinggi dari konsensus pasar 990.000 unit.
Sementara itu, data dari Federal Reserve menunjukkan bahwa produksi industri AS naik 0,3 persen pada Desember 2013, setelah direvisi naik 1 persen pada November, sejalan dengan perkiraan pasar.
Selain itu, pembacaan awal Thomson Reuters/University of Michigan dalam indeks sentimen konsumen pada Januari 2014 secara tak terduga turun, menjadi 80,4 poin dari 82,5 poin di bulan sebelumnya.
Pedagang percaya, bahwa data ekonomi AS memberikan sinyal permintaan minyak mentah lebih tinggi di konsumen terbesar dunia tersebut.
Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan, persediaan minyak mentah AS turun 7,66 juta barel menjadi 350.200.000 pekan lalu, setidaknya sejak Maret 2012, meningkat dari ekspektasi pasar penurunan sebesar 1,3 juta barel.
Minyak light sweet untuk pengiriman Februari naik 41 sen menjadi USD94,37 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret, naik 73 sen ditutup pada USD106,48 per barel.
Dilansir dari Shanghai Daily, Sabtu (18/1/2014), Departemen Perdagangan AS mengatakan, perumahan AS mulai turun 9,8 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 999.000 unit. Meskipun susut ini adalah angka terbesar sejak April 2013, lebih tinggi dari konsensus pasar 990.000 unit.
Sementara itu, data dari Federal Reserve menunjukkan bahwa produksi industri AS naik 0,3 persen pada Desember 2013, setelah direvisi naik 1 persen pada November, sejalan dengan perkiraan pasar.
Selain itu, pembacaan awal Thomson Reuters/University of Michigan dalam indeks sentimen konsumen pada Januari 2014 secara tak terduga turun, menjadi 80,4 poin dari 82,5 poin di bulan sebelumnya.
Pedagang percaya, bahwa data ekonomi AS memberikan sinyal permintaan minyak mentah lebih tinggi di konsumen terbesar dunia tersebut.
Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan, persediaan minyak mentah AS turun 7,66 juta barel menjadi 350.200.000 pekan lalu, setidaknya sejak Maret 2012, meningkat dari ekspektasi pasar penurunan sebesar 1,3 juta barel.
Minyak light sweet untuk pengiriman Februari naik 41 sen menjadi USD94,37 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret, naik 73 sen ditutup pada USD106,48 per barel.
(dmd)
Explore More