Pertamina antisipasi pendistribusian BBM dan elpiji

Senin, 20 Januari 2014 - 18:05 WIB
Pertamina antisipasi pendistribusian BBM dan elpiji
Pertamina antisipasi pendistribusian BBM dan elpiji
A A A
Sindonews.com - PT Pertamina (persero) menyiapkan berbagai langkah antisipasi pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji, agar tidak terkendala cuaca ekstrim yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia.

Vice President Corporate Pertamina, Ali Mundakir menuturkan, cuaca yang tidak menentu tidak hanya berdampak di darat karena curah hujan yang tinggi, tetapi juga berdampak pada transportasi laut akibat tingginya gelombang disertai angin.

Situasi perairan yang membahayakan transportasi laut, membuat sejumlah otoritas pelabuhan dan Kantor Kesyahbandaran mengeluarkan larangan berlayar bagi setiap kapal di beberapa pelabuhan.

"Hal tersebut akan berdampak pada pendistribusian BBM dan elpiji di seluruh wilayah Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Sehingga cukup bergantung pada moda angkutan laut," kata dia dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin (20/1/2014).

Meski demikian, Pertamina tetap berupaya mendistribusikan BBM ke berbagai wilayah di tanah air, dengan berbagai langkah antisipasi agar ketersediaan BBM di berabagai titik bisa dipenuhi.

Beberapa langkah antisipasi telah dilakukan. Seperti pengalihan jalur Kapal MT Martha yang seharusnya sandar di STS Tanjung Uban, diarahkan ke Medan, Sumatera Utara untuk selanjutnya muatan diangkut ke Tanjung Uban melalui darat.

Selain itu, lanjut dia, pengalihan distribusi BBM dari beberapa terminal ke terminal alternatif, seperti dari Terminal BBM Kertapati dan Terminal BBM Lubuk Linggau untuk menyalurkan BBM ke Terminal BBM Jambi, alih suplai dari TBBM Kupang ke TBBM Atapupu melalui jalur darat.

Pertamina, kata Ali, akan mengupayakan secara maskimal pendistribusian BBM dalam kondisi cuaca ekstrim. Pihaknya terus memantau jalur pendistribusian laut. Sehingga, jika terjadi perubahan kebijakan otoritas pelabuhan yang terjadi kapanpun, Pertamina bisa mengalihkan jalur pendistribusian baik mengalihkan ke pelabuhan terdekat yang lebih aman, atau melalui jalur darat agar kendala distribusi bisa diminimalisir.

"Semua kapal Pertamina sudah siap dengan muatan, namun untuk alasan keamanan dan keselamatan harus menunggu izin berlayar sesuai kondisi cuaca," kata dia.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, sejak Minggu (19/1/2014) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrim yang berlaku hingga 21 Janauri 2014. Di mana seluruh wilayah Indonesia berpotensi hujan lebat dan terjadi kumpulan angin di sekitar Lampung hingga Laut Jawa, dan dari Selat Makassar hingga Laut Arafura.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9063 seconds (0.1#10.140)