Beban gerus laba EXCL hingga 62,68%
Beban gerus laba EXCL hingga 62,68%
A
A
A
Sindonews.com - PT XL Axiata Tbk (EXCL) sepanjang tahun lalu mencatat penurunan laba bersih mencapai 62,68 persen menjadi Rp1,03 triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp2,76 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (6/2/2014) terungkap bahwa meski pendapatan perseroan pada tahun lalu naik tipis, namun meningkatnya sejumlah beban dan rugi selisih kurs menggerus laba perusahaan.
Pendapatan EXCL pada penghujung 2013 tercatat sebesar Rp21,27 triliun. Angka ini meningkat 1,43 persen dibanding tahun sebelumnya Rp20,97 triliun.
Seiring naiknya pendapatan, total beban mengalami kenaikan sekitar 17,99 persen menjadi Rp19,61 triliun dibanding 2012 senilai Rp16,62 triliun.
Beban perseroan tersebut mayoritas disumbang dari beban infrastruktur yang naik menjadi Rp6,03 triliun dari Rp5,21 triliun, beban penyusutan bertambah menjadi Rp5,64 triliun dari Rp4,99 triliun, beban interkoneksi dan beban langsung lainnya menjadi Rp3,73 triliun dari Rp3,1 triliun.
Di samping itu, beban penjualan dan pemasaran melonjak menjadi Rp1,35 triliun dari Rp1,31 triliun, beban amortisasi bertambah menjadi Rp115,11 miliar dari Rp72,34 miliar, kerugian selisih kurs melesat dari Rp299,17 miliar menjadi Rp1,04 triliun dan beban lain-lain meningkat menjadi Rp205,33 miliar dari Rp27,37 miliar.
Kendati demikian, perseroan berhasil menekan beban gaji dan kesejahteraan karyawan menjadi Rp937,5 miliar dari Rp941,12 miliar serta beban umum dan administrasi berhasil dikurangi dari Rp673,15 miliar menjadi Rp560,83 miliar.
Akibatnya, laba usaha perseroan pada penghujung tahun lalu tercatat 1,66 triliun, menyusut 61,84 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp4,35 triliun. Sementara laba tahun berjalan merosot 62,68 persen menjadi Rp1,03 triliun dari Rp2,76 triliun pada akhir 2012.
Adapun, laba bersih per saham dasar anjlok menjadi Rp121 per saham dibanding 2012 sebesar Rp324 per saham. Sementara pagi ini, saham EXCL dibuka pada level Rp4.820 per saham, naik 20 poin dibanding penutupan hari kemarin di level Rp4.800 per saham.
Jumlah aset perusahaan per akhir 2013 mencapai Rp40,28 triliun atau meningkat 13,60 persen dibanding akhir 2012 senilai Rp35,46 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (6/2/2014) terungkap bahwa meski pendapatan perseroan pada tahun lalu naik tipis, namun meningkatnya sejumlah beban dan rugi selisih kurs menggerus laba perusahaan.
Pendapatan EXCL pada penghujung 2013 tercatat sebesar Rp21,27 triliun. Angka ini meningkat 1,43 persen dibanding tahun sebelumnya Rp20,97 triliun.
Seiring naiknya pendapatan, total beban mengalami kenaikan sekitar 17,99 persen menjadi Rp19,61 triliun dibanding 2012 senilai Rp16,62 triliun.
Beban perseroan tersebut mayoritas disumbang dari beban infrastruktur yang naik menjadi Rp6,03 triliun dari Rp5,21 triliun, beban penyusutan bertambah menjadi Rp5,64 triliun dari Rp4,99 triliun, beban interkoneksi dan beban langsung lainnya menjadi Rp3,73 triliun dari Rp3,1 triliun.
Di samping itu, beban penjualan dan pemasaran melonjak menjadi Rp1,35 triliun dari Rp1,31 triliun, beban amortisasi bertambah menjadi Rp115,11 miliar dari Rp72,34 miliar, kerugian selisih kurs melesat dari Rp299,17 miliar menjadi Rp1,04 triliun dan beban lain-lain meningkat menjadi Rp205,33 miliar dari Rp27,37 miliar.
Kendati demikian, perseroan berhasil menekan beban gaji dan kesejahteraan karyawan menjadi Rp937,5 miliar dari Rp941,12 miliar serta beban umum dan administrasi berhasil dikurangi dari Rp673,15 miliar menjadi Rp560,83 miliar.
Akibatnya, laba usaha perseroan pada penghujung tahun lalu tercatat 1,66 triliun, menyusut 61,84 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp4,35 triliun. Sementara laba tahun berjalan merosot 62,68 persen menjadi Rp1,03 triliun dari Rp2,76 triliun pada akhir 2012.
Adapun, laba bersih per saham dasar anjlok menjadi Rp121 per saham dibanding 2012 sebesar Rp324 per saham. Sementara pagi ini, saham EXCL dibuka pada level Rp4.820 per saham, naik 20 poin dibanding penutupan hari kemarin di level Rp4.800 per saham.
Jumlah aset perusahaan per akhir 2013 mencapai Rp40,28 triliun atau meningkat 13,60 persen dibanding akhir 2012 senilai Rp35,46 triliun.
(rna)
Explore More