Bank Jateng targetkan kredit UMKM Rp6 T
A
A
A
Sindonews.com - BPD Bank Jateng optimis penyerapan kredit Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) di Jateng tahun ini mampu mencapai Rp6 triliun. Angka ini naik dua kali lipat dari penyerapan tahun lalu yang hanya Rp3 triliun.
Untuk mampu mencapai target tersebut, berbagai upaya dilakukan Bank Jateng, salah satunya dengan menggandeng Credit Rating PT Pefindo. Dengan kerja sama tersebut diharapkan, akses UMKM ke perbankan akan lebih mudah, sehingga pengelolaan keuangannya menjadi semakin baik.
Plt Direktur Utama Bank Jateng, Bambang Widiyanto mengatakan, dengan kerja sama tersebut pihaknya optimis, target peningkatan kredit UMKM di Jateng mampu naik dua kali lipat.
"Pada 2013 realisasi kredit untuk UMKM mencapai Rp3 triliun, naik sekitar 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp2 triliun, dan kami optimis tahun ini bisa naik dua kali lipat," katanya usai penandatanganan MoU Credit Rating Pefindo dengan Bank Jateng di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah V, Jumat (28/2/2014).
Bambang mengakui, potensi UMKM sangat besar di Jateng, dengan jumlah UMKM mencapai lebih dari 6.000 UMKM, dan kebanyakan usaha mikro. Hal ini, kata Dia perlu didorong supaya mampu berkembang dengan baik dan dampaknya tentu akan mampu meningkatkan perekonomian di Jateng.
Direktur Utama Pefindo, Ronald T Andi Kasim mengatakan, meskipun UMKM khususnya untuk sektor produktif memiliki potensi yang besar, namun masih banyak bank yang masih ragu-ragu.
Menurutnya, hal itu dikarenakan, data keuangan dan laporan keuangan UMKM masih cukup lemah. "Lemahnya sistem keuangan UMKM ini juga karena tidak adanya edukasi dari pihak Bank," imbuhnya.
Dia menuturkan, Pefindo dengan Bank Jateng serta Bank Indonesia akan melakukan edukasi kepada UMKM. Sehingga tidak hanya mempermudah akses ke perbankkan tapi juga mereka dapat menyelesaikan kredit dengan baik.
Ronald menjelaskan, Pefindo akan melakukan pemeringkatan kredit untuk UMKM di Bank Jawa Tengah. Hasilnya akan dijadikan alat bantu untuk menilai kelayakan pemberian kredit kepeda UKM.
Skala pemeringkatan UMKM nantinya akan dibagi empat, yakni peringkat satu memiliki kemampuan mengelola usaha dan pemenuhan kewajiban secara tepat waktu. Kedua adalah UMKM yang mampu mengelola kewajiban tepat waktu.
"Ketiga UMKM yang mampu mengelola kewajiban disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Serta peringkat empat adalah UMKM dengan kemampuan keuangan yang sangat lemah," pungkas dia.
Untuk mampu mencapai target tersebut, berbagai upaya dilakukan Bank Jateng, salah satunya dengan menggandeng Credit Rating PT Pefindo. Dengan kerja sama tersebut diharapkan, akses UMKM ke perbankan akan lebih mudah, sehingga pengelolaan keuangannya menjadi semakin baik.
Plt Direktur Utama Bank Jateng, Bambang Widiyanto mengatakan, dengan kerja sama tersebut pihaknya optimis, target peningkatan kredit UMKM di Jateng mampu naik dua kali lipat.
"Pada 2013 realisasi kredit untuk UMKM mencapai Rp3 triliun, naik sekitar 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp2 triliun, dan kami optimis tahun ini bisa naik dua kali lipat," katanya usai penandatanganan MoU Credit Rating Pefindo dengan Bank Jateng di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah V, Jumat (28/2/2014).
Bambang mengakui, potensi UMKM sangat besar di Jateng, dengan jumlah UMKM mencapai lebih dari 6.000 UMKM, dan kebanyakan usaha mikro. Hal ini, kata Dia perlu didorong supaya mampu berkembang dengan baik dan dampaknya tentu akan mampu meningkatkan perekonomian di Jateng.
Direktur Utama Pefindo, Ronald T Andi Kasim mengatakan, meskipun UMKM khususnya untuk sektor produktif memiliki potensi yang besar, namun masih banyak bank yang masih ragu-ragu.
Menurutnya, hal itu dikarenakan, data keuangan dan laporan keuangan UMKM masih cukup lemah. "Lemahnya sistem keuangan UMKM ini juga karena tidak adanya edukasi dari pihak Bank," imbuhnya.
Dia menuturkan, Pefindo dengan Bank Jateng serta Bank Indonesia akan melakukan edukasi kepada UMKM. Sehingga tidak hanya mempermudah akses ke perbankkan tapi juga mereka dapat menyelesaikan kredit dengan baik.
Ronald menjelaskan, Pefindo akan melakukan pemeringkatan kredit untuk UMKM di Bank Jawa Tengah. Hasilnya akan dijadikan alat bantu untuk menilai kelayakan pemberian kredit kepeda UKM.
Skala pemeringkatan UMKM nantinya akan dibagi empat, yakni peringkat satu memiliki kemampuan mengelola usaha dan pemenuhan kewajiban secara tepat waktu. Kedua adalah UMKM yang mampu mengelola kewajiban tepat waktu.
"Ketiga UMKM yang mampu mengelola kewajiban disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Serta peringkat empat adalah UMKM dengan kemampuan keuangan yang sangat lemah," pungkas dia.
(izz)