M Lutfi: Keluarga mulai terbiasa belanja online
M Lutfi: Keluarga mulai terbiasa belanja online
A
A
A
BELANJA online yang kini mulai digandrungi masyarakat Indonesia ternyata juga dirasakan benar oleh Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi. Pasalnya, saat ini keluarga kecilnya mulai merasakan nikmatnya berbelanja online.
Tanpa perlu lelah berkeliling mall, Lutfi dan keluarganya bisa mendapatkan barang-barang yang diinginkannya hanya dengan berselancar di situs belanja online, Facebook, Twitter ataupun Instagram.
"Fenomena ini saya juga lihat dari anak saya. Anak saya ini kan saya kasih jatah Rp500 ribu setiap bulannya boleh pakai credit card bapaknya untuk belanja online. Jadi anak saya ini, menurut hemat saya, dia sudah tidak jalan ke mall lagi untuk belanja. Jadi ini sudah tradisi baru, belanja online," ujar dia.
Lutfi berkisah, mulanya anaknya hanya belanja barang-barang novelty, seperti stiker atau game 2D. Namun, kini sudah mulai merambah ke barang lain, seperti pensil, pulpen dan lainnya.
"Pokoknya yang kecil-kecil itu, dia belinya sudah di online," imbuh pria kelahiran Jakarta, 16 Agustus 1969 tersebut.
Selain anaknya yang mulai terbiasa dengan sistem belanja online, sang istri tercinta juga sudah melirik sistem belanja mudah satu ini. Sang istri yang kebetulan aktivis tenun ikat, mulai tertarik berbelanja hasil-hasil kerajinan khas Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui akun Facebook yang dimilikinya.
"Saya lihat tuh dia kadang kalau belanja sudah pakai Facebook. Jadi yang punya tenun ikat ini pajang fotonya di Facebook, dia tinggal beli, kasih credit card dan enggak takut karena sudah saling kenal dan sudah saling tahu juga. Bayangin coba kalau orang NTT harus punya toko di Jakarta semua, kan ini tidak mungkin. Tapi dengan Facebook yang tidak perlu ongkos dan tinggal login saja, itu bisa kejadian," paparnya.
Namun disayangkan, pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) termuda di Indonesia itu belum sebegitu terbiasanya dengan sistem belanja online seperti anak dan istrinya.
Tetapi Lutfi mengatakan bahwa ini masa depan perdagangan Indonesia. Oleh karena itu, dia sangat berambisi untuk menjadikan sistem ini menjadi sistem perdagangan di masa mendatang.
"Jadi e-commerce buat Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan saya pasangin roket, biar cepat. Biar tumbuh karena ini bagian daripada pemberdayaan pedagang juga dan pemberdayaan penjual," pungkas Lutfi, yang baru dilantik menjadi Mendag pada hari Valentine lalu.
Tanpa perlu lelah berkeliling mall, Lutfi dan keluarganya bisa mendapatkan barang-barang yang diinginkannya hanya dengan berselancar di situs belanja online, Facebook, Twitter ataupun Instagram.
"Fenomena ini saya juga lihat dari anak saya. Anak saya ini kan saya kasih jatah Rp500 ribu setiap bulannya boleh pakai credit card bapaknya untuk belanja online. Jadi anak saya ini, menurut hemat saya, dia sudah tidak jalan ke mall lagi untuk belanja. Jadi ini sudah tradisi baru, belanja online," ujar dia.
Lutfi berkisah, mulanya anaknya hanya belanja barang-barang novelty, seperti stiker atau game 2D. Namun, kini sudah mulai merambah ke barang lain, seperti pensil, pulpen dan lainnya.
"Pokoknya yang kecil-kecil itu, dia belinya sudah di online," imbuh pria kelahiran Jakarta, 16 Agustus 1969 tersebut.
Selain anaknya yang mulai terbiasa dengan sistem belanja online, sang istri tercinta juga sudah melirik sistem belanja mudah satu ini. Sang istri yang kebetulan aktivis tenun ikat, mulai tertarik berbelanja hasil-hasil kerajinan khas Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui akun Facebook yang dimilikinya.
"Saya lihat tuh dia kadang kalau belanja sudah pakai Facebook. Jadi yang punya tenun ikat ini pajang fotonya di Facebook, dia tinggal beli, kasih credit card dan enggak takut karena sudah saling kenal dan sudah saling tahu juga. Bayangin coba kalau orang NTT harus punya toko di Jakarta semua, kan ini tidak mungkin. Tapi dengan Facebook yang tidak perlu ongkos dan tinggal login saja, itu bisa kejadian," paparnya.
Namun disayangkan, pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) termuda di Indonesia itu belum sebegitu terbiasanya dengan sistem belanja online seperti anak dan istrinya.
Tetapi Lutfi mengatakan bahwa ini masa depan perdagangan Indonesia. Oleh karena itu, dia sangat berambisi untuk menjadikan sistem ini menjadi sistem perdagangan di masa mendatang.
"Jadi e-commerce buat Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan saya pasangin roket, biar cepat. Biar tumbuh karena ini bagian daripada pemberdayaan pedagang juga dan pemberdayaan penjual," pungkas Lutfi, yang baru dilantik menjadi Mendag pada hari Valentine lalu.
(rna)
Explore More