Proses pembangunan RSU Pekerja KBN cepat
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Utama PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN), Sattar Taba mengatakan, proses pembangunan rumah sakit umum pekerja (RSU Pekerja) di area KBN Cakung, Cilincing, Jakarta tidak membutuhkan waktu lama.
"Saat mulai diwacanakan pada 5 Februari 2013 oleh Kementrian BUMN, RSU Pekerja ini harus mulai dibangun dalam waktu 17 hari setelahnya. Ternyata groundbreaking-nya bisa dilakukan pada 22 Februari 2013," pkata dia saat peresmian RSU Pekerja KBN, Selasa (8/4/2014).
Menurutnya, saat itu persiapan pembangunannya sendiri sama sekali tidak mencolek dana APBN. Akhirnya pembangunan pun dapat dilakukan dengan sinergi antara BPJS Ketenagakerjaan untuk pembiayaan, PT Nindya Karya (Persero) untuk pembangunan gedung, dan anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni PT Pertamedika Total untuk mengelola Rumah Sakit ini.
Total dana yang dikeluarkan untuk membeli perlengkapan medisnya mencapai Rp133 miliar. "Bapak Menteri BUMN mengeluarkan mandat untuk menunjuk kami melakukan pembangunan RS Pekerja. Dalam tempo beberapa hari harus mulai membangun namun pemenuhan prinsip good corporate governance (GCG) harus tetap diindahkan," jelasnya.
Proses kontruksinya pun pasca groundbreaking tergolong cepat. Pada 3 Juni 2013 dilakukan pengecoran akhir untuk lantai paling atas atau lantai ke-9. Kemudian pada 28 Desember 2013, soft opening dilakukan dan RS Pekerja bisa langsung dipakai.
Dalam peresmian yang juga dihadiri Presiden SBY ini, turut hadir juga beberapa tokoh penting lainnya seperti Ketua DPR RI Marzuki Ali, Menteri Tenaga Kerja Muhaimin Iskandar, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Dirut BPJS Ketenagakerjaan ELvyn Masassya, Dirut BPJS Kesehatan Fahmi Idris dan lainnya.
"Saat mulai diwacanakan pada 5 Februari 2013 oleh Kementrian BUMN, RSU Pekerja ini harus mulai dibangun dalam waktu 17 hari setelahnya. Ternyata groundbreaking-nya bisa dilakukan pada 22 Februari 2013," pkata dia saat peresmian RSU Pekerja KBN, Selasa (8/4/2014).
Menurutnya, saat itu persiapan pembangunannya sendiri sama sekali tidak mencolek dana APBN. Akhirnya pembangunan pun dapat dilakukan dengan sinergi antara BPJS Ketenagakerjaan untuk pembiayaan, PT Nindya Karya (Persero) untuk pembangunan gedung, dan anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni PT Pertamedika Total untuk mengelola Rumah Sakit ini.
Total dana yang dikeluarkan untuk membeli perlengkapan medisnya mencapai Rp133 miliar. "Bapak Menteri BUMN mengeluarkan mandat untuk menunjuk kami melakukan pembangunan RS Pekerja. Dalam tempo beberapa hari harus mulai membangun namun pemenuhan prinsip good corporate governance (GCG) harus tetap diindahkan," jelasnya.
Proses kontruksinya pun pasca groundbreaking tergolong cepat. Pada 3 Juni 2013 dilakukan pengecoran akhir untuk lantai paling atas atau lantai ke-9. Kemudian pada 28 Desember 2013, soft opening dilakukan dan RS Pekerja bisa langsung dipakai.
Dalam peresmian yang juga dihadiri Presiden SBY ini, turut hadir juga beberapa tokoh penting lainnya seperti Ketua DPR RI Marzuki Ali, Menteri Tenaga Kerja Muhaimin Iskandar, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Dirut BPJS Ketenagakerjaan ELvyn Masassya, Dirut BPJS Kesehatan Fahmi Idris dan lainnya.
(izz)