Ini tiga tantangan terberat pemerintah baru
A
A
A
Sindonews.com - Citi Country Officer Indonesia, Tigor Siahaan mengatakan, setidaknya ada tiga tantangan terberat yang harus dihadapi oleh pemerintahan baru yang terpilih nanti.
"Tantangan kita yang pertama itu infrastruktur yang harus benar-benar dikembangkan lebih cepat," ungkap dia di Four Seasons Hotel, Jakarta, Rabu (16/4/2014).
Dia menyebutkan, anggaran yang harus digelontorkan untuk pemberian subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang kurang tepat sasaran itu sekitar Rp350 triliun per tahun, atau setara dengan Rp1 triliun per hari. Menurutnya, dana tersebut lebih tepat dialokasikan untuk memperbaiki infrastruktur di Indonesia.
"Subsidi BBM diperkirakan Rp350 triliun atau Rp1 triliun per hari. Sementara biaya untuk membuat bandara internasional seperti Kualanamu hanya menyerap dana Rp6 triliun. Dengan dana hanya 6 hari dari subsidi BBM, kita bisa bangun bandara. Penindakan terhadap subsidi BBM juga jadi tantangan pemerintahan baru," ungkap dia.
Tantangan selanjutnya, lanjut dia, adalah bagaimana caranya memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM) yang kita miliki. Hal ini penting mengingat sebentar lagi Indonesia akan menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015 yang menuntut kita untuk mampu bersaing dengan negara ASEAN lainnya.
"Tantangan ketiga adalah SDM. Bangsa kita memiliki anak muda yang banyak dan mutlak anak kita butuh lapangan kerja seluasnya. Sebanyak 5,6 juta masuk ke SD (sekolah dasar) tiap tahun, dan hanya sekitar 2,3 juta yang lulus SMA (sekolah menengah atas). Berarti 3,3 juta yang putus sekolah tiap tahun. Sepuluh tahun ke depan ini adalah tantangannya, karena 3,3 juta unskill," tandasnya.
"Tantangan kita yang pertama itu infrastruktur yang harus benar-benar dikembangkan lebih cepat," ungkap dia di Four Seasons Hotel, Jakarta, Rabu (16/4/2014).
Dia menyebutkan, anggaran yang harus digelontorkan untuk pemberian subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang kurang tepat sasaran itu sekitar Rp350 triliun per tahun, atau setara dengan Rp1 triliun per hari. Menurutnya, dana tersebut lebih tepat dialokasikan untuk memperbaiki infrastruktur di Indonesia.
"Subsidi BBM diperkirakan Rp350 triliun atau Rp1 triliun per hari. Sementara biaya untuk membuat bandara internasional seperti Kualanamu hanya menyerap dana Rp6 triliun. Dengan dana hanya 6 hari dari subsidi BBM, kita bisa bangun bandara. Penindakan terhadap subsidi BBM juga jadi tantangan pemerintahan baru," ungkap dia.
Tantangan selanjutnya, lanjut dia, adalah bagaimana caranya memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM) yang kita miliki. Hal ini penting mengingat sebentar lagi Indonesia akan menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015 yang menuntut kita untuk mampu bersaing dengan negara ASEAN lainnya.
"Tantangan ketiga adalah SDM. Bangsa kita memiliki anak muda yang banyak dan mutlak anak kita butuh lapangan kerja seluasnya. Sebanyak 5,6 juta masuk ke SD (sekolah dasar) tiap tahun, dan hanya sekitar 2,3 juta yang lulus SMA (sekolah menengah atas). Berarti 3,3 juta yang putus sekolah tiap tahun. Sepuluh tahun ke depan ini adalah tantangannya, karena 3,3 juta unskill," tandasnya.
(gpr)