Harga minyak di perdagangan Asia naik
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan Asia hari ini naik, sebagai reaksi atas negara Barat yang menjatuhkan sanksi baru pada Rusia atas aksi-aksinya di Ukraina, walaupun kenaikan tertutupi sebagai langkah-langkah yang dipandang kurang agresif dari yang diharapkan.
Seperti dikutip dari AFP. Selasa (29/4/2014), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni naik lima sen menjadi USD100,89 dalam perdagangan hari ini. Sementara, minyak Brent North Sea naik 15 sen menjadi USD108,27 untuk kontrak Juni.
Amerika Serikat dan Eropa pada kemarin memukul Rusia dengan menjatuhkan sanksi baru karena gagal menghentikan meningkatnya ketegangan di Ukraina. Dimana, mana walikota pro-Moskow ditembak dan terluka parah akibat pemberontak merebut kota lain.
Gedung Putih memberlakukan sanksi terhadap tujuh pejabat Rusia dan 17 perusahaan yang dekat dengan Presiden Vladimir Putin. Ini sebagai reaksi bahwa negara-negara Barat meningkatkan tekanan pada Moskow selama terjadinya krisis Timur-Barat sejak Perang Dingin.
Desmond Chua, analis di pasar CMC di Singapura mengatakan, bahwa mereka kurang agresif, kebanyakan akan berpikir. Ukraina, saluran utama untuk ekspor gas alam Rusia ke Eropa Barat, diawasi secara ketat oleh investor yang khawatir bahwa konflik bersenjata skala penuh akan mengganggu pasokan dan membuat harga energi melonjak.
Seperti dikutip dari AFP. Selasa (29/4/2014), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni naik lima sen menjadi USD100,89 dalam perdagangan hari ini. Sementara, minyak Brent North Sea naik 15 sen menjadi USD108,27 untuk kontrak Juni.
Amerika Serikat dan Eropa pada kemarin memukul Rusia dengan menjatuhkan sanksi baru karena gagal menghentikan meningkatnya ketegangan di Ukraina. Dimana, mana walikota pro-Moskow ditembak dan terluka parah akibat pemberontak merebut kota lain.
Gedung Putih memberlakukan sanksi terhadap tujuh pejabat Rusia dan 17 perusahaan yang dekat dengan Presiden Vladimir Putin. Ini sebagai reaksi bahwa negara-negara Barat meningkatkan tekanan pada Moskow selama terjadinya krisis Timur-Barat sejak Perang Dingin.
Desmond Chua, analis di pasar CMC di Singapura mengatakan, bahwa mereka kurang agresif, kebanyakan akan berpikir. Ukraina, saluran utama untuk ekspor gas alam Rusia ke Eropa Barat, diawasi secara ketat oleh investor yang khawatir bahwa konflik bersenjata skala penuh akan mengganggu pasokan dan membuat harga energi melonjak.
(izz)