Harga minyak WTI naik akibat stok menurun
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik setelah adanya laporan industri yang menunjukkan stok minyak mentah di Amerika Serikat (AS) turun. Sementara, harga minyak Brent North Sea di London juga naik.
American Petroleum Institute melaporkan, futures naik sebanyak 0,5 persen di New York. Persediaan minyak mentah menyusut 1,82 juta barel pekan lalu karena persediaan meluncur di Cushing, Oklahoma. Stok mungkin diperluas lebih lanjut dari rekor tinggi, sebuah survei Bloomberg News menunjukkan sebelum data dari Administrasi Informasi Energi hari ini.
AS sedang melakukan negosiasi dengan Uni Eropa atas sanksi tambahan pada Rusia, dua pejabat Gedung Putih mengatakan saat Kongres kemarin.
Ric Spooner, kepala analis di CMC Markets di Sydney memprediksi investor dapat menjual West Texas jika berjangka naik ke USD100,50 per barel. "Harga dinyatakan mungkin lebih lemah jika bukan untuk Ukraina," katanya seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (7/5/2014).
Minyak WTI untuk pengiriman Juni meningkat 46 sen menjadi USD99,96 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di USD99,86 pada pukul 10:52 waktu Sydney. Kontrak tersebut naik 2 sen menjadi USD99,50 kemarin.
Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 37 persen di bawah rata-rata 100 hari. Futures telah maju 1,5 persen tahun ini. Sementara minyak Brent untuk pengiriman Juni naik 27 sen atau 0,3 persen ke USD107,33 per barel di London.
Minyak mentah patokan Eropa dengan premi sebesar USD7,31 untuk WTI. Penyebaran menyempit untuk hari kedua kemarin ditutup pada USD7,56.
American Petroleum Institute melaporkan, futures naik sebanyak 0,5 persen di New York. Persediaan minyak mentah menyusut 1,82 juta barel pekan lalu karena persediaan meluncur di Cushing, Oklahoma. Stok mungkin diperluas lebih lanjut dari rekor tinggi, sebuah survei Bloomberg News menunjukkan sebelum data dari Administrasi Informasi Energi hari ini.
AS sedang melakukan negosiasi dengan Uni Eropa atas sanksi tambahan pada Rusia, dua pejabat Gedung Putih mengatakan saat Kongres kemarin.
Ric Spooner, kepala analis di CMC Markets di Sydney memprediksi investor dapat menjual West Texas jika berjangka naik ke USD100,50 per barel. "Harga dinyatakan mungkin lebih lemah jika bukan untuk Ukraina," katanya seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (7/5/2014).
Minyak WTI untuk pengiriman Juni meningkat 46 sen menjadi USD99,96 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di USD99,86 pada pukul 10:52 waktu Sydney. Kontrak tersebut naik 2 sen menjadi USD99,50 kemarin.
Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 37 persen di bawah rata-rata 100 hari. Futures telah maju 1,5 persen tahun ini. Sementara minyak Brent untuk pengiriman Juni naik 27 sen atau 0,3 persen ke USD107,33 per barel di London.
Minyak mentah patokan Eropa dengan premi sebesar USD7,31 untuk WTI. Penyebaran menyempit untuk hari kedua kemarin ditutup pada USD7,56.
(izz)