Tingkatkan pangsa pasar, Semen Padang bangun pabrik
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Utama Semen Padang Munadi Arifin mengemukakan bahwa kerja sama finansial dengan Bank Mandiri dapat mendukung ekspansi bisnis Semen Padang melalui peningkatan kapasitas produksi.
Untuk itu, perseroan akan membangun pabrik baru, yakni Pabrik Semen Indarung VI dengan kapasitas hingga 3 juta ton per tahun. "Dengan adanya tambahan kapasitas dari pembangunan pabrik baru ini, Semen Padang akan tetap memantapkan posisinya sebagai perusahaan semen dengan market share (pangsa pasar) terbesar di pulau Sumatera," ujar Munadi dalam rilisnya, Kamis (8/5/2014).
Penambahan pabrik baru tersebut merupakan hal mutlak bagi PT Semen Padang saat ini untuk meningkatkan daya saingnya di tengah ketatnya kompetisi perusahaan semen di Indonesia. Di saat permintaan semen nasional meningkat, market share PT Semen Padang terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Penurunan market share PT Semen Padang itu terjadi akibat kapasitas produksi PT Semen Padang yang sudah sangat terbatas, sehingga memberikan kesempatan masuknya pesaing lain.
Sejak 2006, market share PT Semen Padang di Sumatera cenderung mengalami penurunan, pada 2006 sebesar 49,8 persen turun menjadi 49,08 persen pada 2007 dan pada 2008 menjadi 47,52 persen. Kemudian pada 2009 merosot menjadi 45,13 persen dan 44,76 persen pada 2010.
Posisi itu kembali turun menjadi 43,13 pada 2011 dan 44,24 persen pada 2012 dan pada 2013 naik sedikit naik menjadi 45,24 persen. Secara nasional, market share PT Semen Padang turun dari 11,95 persen pada 2012 menjadi 11,94 persen pada 2013.
Kapasitas produksi PT Semen Padang saat ini sebesar 6,5 juta ton per tahun, dari empat pabrik yang beroperasi (Indarung II, III, IV, dan V). Sementara satu pabrik lagi, yakni Indarung I sudah berhenti beroperasi sejak 1999.
Munadi mengungkapkan, PT Semen Padang selama 16 tahun terakhir tidak melakukan penambahan kapasitas melalui pembangunan pabrik baru, setelah Pabrik Indarung V yang diresmikan pada 16 Desember 1998.
Untuk itu, perseroan akan membangun pabrik baru, yakni Pabrik Semen Indarung VI dengan kapasitas hingga 3 juta ton per tahun. "Dengan adanya tambahan kapasitas dari pembangunan pabrik baru ini, Semen Padang akan tetap memantapkan posisinya sebagai perusahaan semen dengan market share (pangsa pasar) terbesar di pulau Sumatera," ujar Munadi dalam rilisnya, Kamis (8/5/2014).
Penambahan pabrik baru tersebut merupakan hal mutlak bagi PT Semen Padang saat ini untuk meningkatkan daya saingnya di tengah ketatnya kompetisi perusahaan semen di Indonesia. Di saat permintaan semen nasional meningkat, market share PT Semen Padang terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Penurunan market share PT Semen Padang itu terjadi akibat kapasitas produksi PT Semen Padang yang sudah sangat terbatas, sehingga memberikan kesempatan masuknya pesaing lain.
Sejak 2006, market share PT Semen Padang di Sumatera cenderung mengalami penurunan, pada 2006 sebesar 49,8 persen turun menjadi 49,08 persen pada 2007 dan pada 2008 menjadi 47,52 persen. Kemudian pada 2009 merosot menjadi 45,13 persen dan 44,76 persen pada 2010.
Posisi itu kembali turun menjadi 43,13 pada 2011 dan 44,24 persen pada 2012 dan pada 2013 naik sedikit naik menjadi 45,24 persen. Secara nasional, market share PT Semen Padang turun dari 11,95 persen pada 2012 menjadi 11,94 persen pada 2013.
Kapasitas produksi PT Semen Padang saat ini sebesar 6,5 juta ton per tahun, dari empat pabrik yang beroperasi (Indarung II, III, IV, dan V). Sementara satu pabrik lagi, yakni Indarung I sudah berhenti beroperasi sejak 1999.
Munadi mengungkapkan, PT Semen Padang selama 16 tahun terakhir tidak melakukan penambahan kapasitas melalui pembangunan pabrik baru, setelah Pabrik Indarung V yang diresmikan pada 16 Desember 1998.
(rna)