Fundamental ekonomi RI terus membaik

Senin, 12 Mei 2014 - 11:19 WIB
Fundamental ekonomi...
Fundamental ekonomi RI terus membaik
A A A
Sindonews.com - Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Firmanzah mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 1/2014 sebenarnya dapat dipahami sebagai akumulasi tekanan yang dihadapi, baik yang bersumber dari eksternal maupun internal.

Ia menyebutkan, tekanan dari sisi ekstenal adalah; pertama, harga komoditas global yang terus menurun akibat cuaca ekstrim dan perlambatan permintaan global. Kedua, tertekannya permintaan global khususnya bersumber dari negara-negara yang selama ini dengan permintaan terbesar seperti Tiongkok, Amerika, Jepang dan Eropa. Dan ketiga, permintaan pada lapis kedua di negara-negara berkembang juga terkendala perlambatan ekonomi yang sedang dihadapi.

"Dari sisi internal, ancaman defisit transaski berjalan beberapa waktu lalu mendorong Pemerintah untuk melakukan pengendalian importasi dan pelarangan ekspor mineral mentah. Tentu saja kebijakan ini memiliki konsekuensi (trade-off)," kata Firmanzah dikutib dari situs Setkab, Senin (12/5/2014).

Namun Firmanzah bersyukur karena fundamental ekonomi Indonesia terus membaik walau masih dibayang-bayangi oleh tekanan perlambatan global terutama dari negara-negara mitra strategis seperti Tiongkok dan Jepang.

Ia menyebutkan, struktur dan fundamental ekonomi nasional terus menunjukkan perbaikan yang positif. Kinerja neraca transaksi berjalan terus menunjukkan tren yang membaik.

Defisit transaksi berjalan pada triwulan I-2014 turun menjadi USD4,2 miliar (2,06 persen PDB) dibanding USD4,3 miliar (2,12 persen PDB) pada triwulan IV/2013.

“Kepercayaan pasar terhadap perekonomian nasional terus melanjutkan tren peningkatan. Hal ini terlihat dari total aliran dana asing yang masuk triwulan 1/2014 mencapai USD12,3 miliar atau meningkat dari USD10,5 miliar pada triwulan IV/2013. Sehingga pada periode triwulan 1/2014 terjadi surplus transaksi modal dan finansial sebesar USD7,8 miliar,” terang Firmanzah.

Firmanzah juga mengungkapkan, perbaikan transaksi berjalan dan surplus transaksi modal dan financial itu, telah mendorong surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan I/2014 sebesar USD2,1 miliar.

“Surplus NPI ini pula yang mendorong kenaikan cadangan devisa yang mencapai USD105,6 miliar pada akhir April 2014,” papar Firmanzah seraya mengutip data BPS yang menunjukkan Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada triwulan I/2014 sebesar 101,95 atau meningkat dari triwulan sebelumnya akibat peningkatan kapasitas produksi.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0879 seconds (0.1#10.140)