Anak usaha Pertamina sektor hulu agresif eksplorasi
A
A
A
Sindonews.com - Anak perusahaan PT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP pada kuartal II tahun ini semakin agresif dalam melakukan eksplorasi dan pengembangan sumur minyak dan gas (migas) baru guna memperoleh tambahan cadangan dan produksi migas yang dibutuhkan negara.
Pertamina EP tahun ini telah menyiapkan sebanyak 12 sumur eksplorasi, yang tersebar di beberapa wilayah, 120 rencana pemboran sumur eksploitasi, 77 sumur work over (Kerja Ulang Pindah Lapisan) serta rencana percepatan pengembangan sumur eksplorasi yang sudah siap untuk dapat segera diproduksikan, seperti sumur Jati Asri.
“Kami berencana di sekitar bulan Juni akan melakukan Put on Production (PoP atau percepatan produksi dari sumur eksplorasi) untuk temuan eksplorasi di Jati Asri agar dapat menambah jumlah produksi minyak Pertamina EP. Jumlah dari sumur Jati Asri diproyeksikan akan menambah produksi sekitar 3.110 bopd,” ujar President Director PT Pertamina EP Adriansyah dalam workshop di Sentul, Bogor, Jawa Barat, akhir pekan ini.
Sementara, untuk upaya optimalisasi sumur pengembangan, Sumur Louise – Nonny di Field Sangasanga yang direaktivasi berhasil menambah produksi 1.200 bopd dengan jepitan 24/64 dari prospek zona dengan kedalaman di bawah 900 meter.
Sumur Louise – Nonny di Field Sangasanga tersebut salah satu bukti bahwa di tengah asset kami yang sudah matang, masih bisa mengoptimalkan produksi. Bukti lainnya adalah di Bunyu yang notabene juga sudah matang bisa memproduksikan sumur B-163 dengan produksi awal 626 bopd dan 1575 bopd dari dua lapisan, lalu sumur BN-41 dengan produksi awal 1433 bopd dan 401 bopd dari dua lapisan.
"Untuk langkah selanjutnya kami akan melakukan pemboran 8 sumur di tahun 2014 serta rencana pengembangan lapangan Bunyu melalui pemboran 55 sumur development,” jelas Adriansyah.
Target Pertamina EP tahun ini cukup tinggi 128 ribu bopd untuk minyak dan 1,071 mmscfd untuk gas, sementara decline rate yang dihadapi sekitar 29 persen. Namun demikian, pihaknya optimis bila menerapkan empat strategi Pertamina Hulu Way yang sudah disusun, target tersebut dapat diraih.
Anak perusahaan lainnya di sektor hulu, PT Pertamina Hulu Energi memproyeksikan produksi migas sebesar 161 ribu boepd pada tahun ini atau meningkat 7,5 persen dibandingkan realisasi 2013 sebesar 149.680 boepd menyusul hasil gemilang yang diperoleh perusahaan sebagai operator Blok Offshore North West Java (ONWJ) dan West Madura Offshore (WMO).
President Director PHE Tenny Wibowo mengungkapkan, optimisme tersebut setelah melihat pencapaian perusahaan dalam empat bulan terakhir. Kendati sempat terkendala akibat kondisi gangguan cuaca buruk di awal-awal tahun, produksi migas perusahaan dalam periode tersebut mencapai 151.830 boepd, melampaui target yang ditetapkan sebesar 144 ribu boepd dengan tren produksi yang terus meningkat.
Sebagai operator, total produksi minyak PHE bahkan tercatat mencapai 192.400 boepd pada April 2014, dengan produksi minyak 111.680 bopd dan produksi porsi bagian PHE berada di kisaran 66.400 bopd. Sementara itu, total produksi gas PHE sebagai operator mencapai 466,5 mmscfd, sedangkan total produksi porsi PHE berikut non operator mencapai 493 mmscfd.
“Jika melihat tren positif produksi yang terus meningkat setiap bulannya, kami optimis produksi migas PHE tahun ini akan mencapai sekitar 161 ribu boepd yang terdiri dari 72.630 bopd minyak dan 510.8 mmscfd gas. Hal ini tidak lepas dari keberhasilan program pengeboran yang dilakukan perusahaan di ONWJ, WMO dan aset-aset lainnya. Khusus untuk pengembangan yang dilakukan di Senoro, baru dapat dinikmati hasilnya tahun depan,” kata Tenny.
Tahun ini program pengeboran sumur pengembangan di berbagai anak perusahaan PHE direncanakan sebanyak 84 sumur pengembangan. Sedangkan untuk sumur eksplorasi direncanakan sebanyak 64 sumur dengan rincian 38 sumur konvensional serta 26 sumur unkonvensional.
Pertamina EP tahun ini telah menyiapkan sebanyak 12 sumur eksplorasi, yang tersebar di beberapa wilayah, 120 rencana pemboran sumur eksploitasi, 77 sumur work over (Kerja Ulang Pindah Lapisan) serta rencana percepatan pengembangan sumur eksplorasi yang sudah siap untuk dapat segera diproduksikan, seperti sumur Jati Asri.
“Kami berencana di sekitar bulan Juni akan melakukan Put on Production (PoP atau percepatan produksi dari sumur eksplorasi) untuk temuan eksplorasi di Jati Asri agar dapat menambah jumlah produksi minyak Pertamina EP. Jumlah dari sumur Jati Asri diproyeksikan akan menambah produksi sekitar 3.110 bopd,” ujar President Director PT Pertamina EP Adriansyah dalam workshop di Sentul, Bogor, Jawa Barat, akhir pekan ini.
Sementara, untuk upaya optimalisasi sumur pengembangan, Sumur Louise – Nonny di Field Sangasanga yang direaktivasi berhasil menambah produksi 1.200 bopd dengan jepitan 24/64 dari prospek zona dengan kedalaman di bawah 900 meter.
Sumur Louise – Nonny di Field Sangasanga tersebut salah satu bukti bahwa di tengah asset kami yang sudah matang, masih bisa mengoptimalkan produksi. Bukti lainnya adalah di Bunyu yang notabene juga sudah matang bisa memproduksikan sumur B-163 dengan produksi awal 626 bopd dan 1575 bopd dari dua lapisan, lalu sumur BN-41 dengan produksi awal 1433 bopd dan 401 bopd dari dua lapisan.
"Untuk langkah selanjutnya kami akan melakukan pemboran 8 sumur di tahun 2014 serta rencana pengembangan lapangan Bunyu melalui pemboran 55 sumur development,” jelas Adriansyah.
Target Pertamina EP tahun ini cukup tinggi 128 ribu bopd untuk minyak dan 1,071 mmscfd untuk gas, sementara decline rate yang dihadapi sekitar 29 persen. Namun demikian, pihaknya optimis bila menerapkan empat strategi Pertamina Hulu Way yang sudah disusun, target tersebut dapat diraih.
Anak perusahaan lainnya di sektor hulu, PT Pertamina Hulu Energi memproyeksikan produksi migas sebesar 161 ribu boepd pada tahun ini atau meningkat 7,5 persen dibandingkan realisasi 2013 sebesar 149.680 boepd menyusul hasil gemilang yang diperoleh perusahaan sebagai operator Blok Offshore North West Java (ONWJ) dan West Madura Offshore (WMO).
President Director PHE Tenny Wibowo mengungkapkan, optimisme tersebut setelah melihat pencapaian perusahaan dalam empat bulan terakhir. Kendati sempat terkendala akibat kondisi gangguan cuaca buruk di awal-awal tahun, produksi migas perusahaan dalam periode tersebut mencapai 151.830 boepd, melampaui target yang ditetapkan sebesar 144 ribu boepd dengan tren produksi yang terus meningkat.
Sebagai operator, total produksi minyak PHE bahkan tercatat mencapai 192.400 boepd pada April 2014, dengan produksi minyak 111.680 bopd dan produksi porsi bagian PHE berada di kisaran 66.400 bopd. Sementara itu, total produksi gas PHE sebagai operator mencapai 466,5 mmscfd, sedangkan total produksi porsi PHE berikut non operator mencapai 493 mmscfd.
“Jika melihat tren positif produksi yang terus meningkat setiap bulannya, kami optimis produksi migas PHE tahun ini akan mencapai sekitar 161 ribu boepd yang terdiri dari 72.630 bopd minyak dan 510.8 mmscfd gas. Hal ini tidak lepas dari keberhasilan program pengeboran yang dilakukan perusahaan di ONWJ, WMO dan aset-aset lainnya. Khusus untuk pengembangan yang dilakukan di Senoro, baru dapat dinikmati hasilnya tahun depan,” kata Tenny.
Tahun ini program pengeboran sumur pengembangan di berbagai anak perusahaan PHE direncanakan sebanyak 84 sumur pengembangan. Sedangkan untuk sumur eksplorasi direncanakan sebanyak 64 sumur dengan rincian 38 sumur konvensional serta 26 sumur unkonvensional.
(rna)