Pertamina Drilling kembangkan non-captive market

Sabtu, 17 Mei 2014 - 15:17 WIB
Pertamina Drilling kembangkan...
Pertamina Drilling kembangkan non-captive market
A A A
Sindonews.com - Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) kian menunjukkan kiprahnya dalam memperkuat bisnis hulu Pertamina. pada 2013, perusahaan jasa pengeboran ini mampu meraup laba bersih tumbuh 45 persen menjadi USD38 juta.

Pertumbuhan positif per tahun ini memacu manajemen perusahaan untuk memperluas segmen pengguna jasa yang berasal dari perusahaan minyak dan gas (migas) maupun geothermal. Saat ini, PDSI menjadi market leader dengan menguasai 14 persen pasar pengguna rig secara nasional, yang total pemainnya mencapai 36 perusahaan.

Menurut Direktur Utama PDSI Faried Rudiono, dominasi atas market share ini merupakan modal utama bagi PDSI yang baru berdiri sejak Juni 2008 untuk mengembangkan usaha non-captive market, yaitu di luar Pertamina Group.

Dengan memanfaatkan 41 unit pemboran darat (land rig) berkapasitas 250–2000 HP, perusahaan akan melakukan ekspansi rig base untuk mendukung program Pertamina dan pengembangan pasar baru, yang meliputi guaranteed rig availability untuk Pertamina, penambahan pendapatan dari non-captive dan operasi offshore.

“Pengembangan pasar non-captive sangat diperlukan oleh PDSI untuk memperkuat bisnis perusahaan. Untuk itu, kami masuk ke dalam berbagai tender jasa pengeboran oleh perusahaan-perusahaan di luar Pertamina Group yang pasarnya masih menjanjikan,” kata Faried di Sentul, Bogor, Jawa Barat, akhir pekan ini.

Dalam bisnis pemboran onshore dan offshore serta layanan penunjang pengeboran lainnya, Faried menuturkan, sebagian besar peralatan PDSI beroperasi di lingkungan anak perusahaan Pertamina.

Saat ini, perseroan mengoperasikan 34 rig berkapasitas 250–1500 HP di PT Pertamina EP (PEP), empat unit rig di PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), dua unit rig di PHE-Medco Tomori, 2 unit rig di PT Pertamina EP Cepu, dan satu unit Jack Up Rig di PHE-WMO.

Dalam pengoperasian alat tersebut, PDSI berhasil mengurangi downtime pada angka 3 persen sesuai dengan standar industri, dengan tingkat penyelesaian lebih awal dari yang dijadwalkan pada kontrak.

Rig yang kami miliki terus menyokong kegiatan usaha Perusahaan, dengan tingkat ketersediaan (availability) mencapai 98,21 persen. Dengan utilisasi 80,92 persen, kami yakin bisnis jasa pengeboran yang dikembangkan PDSI memiliki peluang untuk lebih berkembang di masa mendatang termasuk untuk meraih kontrak-kontrak dari non-captive market,” katanya.

Selain pengoperasian alat, kinerja PDSI juga terlihat pada peningkatan jumlah pemboran sumur. Dari 290 sumur (2012), kini menjadi 303 sumur (2013).
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4512 seconds (0.1#10.140)