Harga Minyak di Asia Terus Menguat

Selasa, 10 Juni 2014 - 14:18 WIB
Harga Minyak di Asia...
Harga Minyak di Asia Terus Menguat
A A A
SINGAPURA - Harga minyak di perdagangan Asia memperpanjang kenaikan, karena investor merespon positif data ekonomi Amerika Serikat (AS), China dan Jepang yang kuat, serta perundingan antara Ukraina-Rusia.

Patokan AS, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, naik 39 sen menjadi USD104,80 per barel pada perdagangan sore, setelah melompat USD1,75 di New York Mercantile Exchange. kemarin.

Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk Juli, naik 14 sen menjadi USD110,13 setelah menguat USD1,38 pada perdagangan di ICE Futures Europe, London.

United Overseas Bank (UOB) Singapura mengatakan, harga minyak mentah didukung ekspektasi permintaan lebih kuat setelah data ekonomi AS, China dan Jepang (tiga konsumen minyak terbesar di dunia) menguat.

China pada Minggu (8/6/2014) melaporkan surplus perdagangan pada Mei 2014 melonjak 75%, dari tahun sebelumnya karena ekspor melonjak.

Data bullish datang di belakang laporan pekerjaan AS yang positif, menunjukkan bahwa konsumen minyak terbesar di dunia itu masih dapat menghimpun pertumbuhan yang solid meskipun terjadi pelemahan di Eropa dan wilayah lainnya.

Kemarin, Jepang melakukan revisi pertumbuhan ekonomi untuk kuartal pertama di laju tercepat dalam lebih dari 7 tahun, pada tingkat tahunan sebesar 6,7%.

Investor juga memantau perkembangan di Ukraina setelah negosiasi awal dalam mencegah cut-off pasokan gas dengan Rusia tidak membuahkan kesepakatan. Pembicaraan gas Uni Eropa yang ditengahi Brussels dijadwalkan akan dilanjutkan Rabu.

"Pembicaraan sebagai potensi sumber gesekan dan kekhawatiran konflik bersenjata kemungkinan bisa terbalik pada minyak mentah," ujar Michael McCarthy, kepala strategi pasar di CMC Markets, Sydney, seperti dilansir dari Business Standard, Selasa (10/6/2014).

Pembicaraan datang sebagai batas waktu Rusia untuk menutupi utang Ukraina sebesar USD44 miliar (3.2 miliar euro) atau memangkas utang.

Sekitar 15% gas Eropa dari Rusia transit melalui Ukraina, di mana negara-negara Uni Eropa tengah mencoba mengurangi ketergantungan.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6474 seconds (0.1#10.140)