Target Groundbreaking KA Trans Sulawesi Meleset
A
A
A
MAKASSAR - Keinginan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk segera mencanangkan pembangunan Kereta Api Trans Sulawesi masih bertepuk sebelah tangan.
Meski Pemprov Sulsel mengklaim sudah siap untuk melakukan groundbreaking jalur moda transportasi massal baru itu, namun Kementerian Perhubungan belum memberikan lampu hijau.
Bahkan, target semula Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo yang mematok groundbreaking bisa dilakukan sebelum Ramadan, nampaknya sulit terealisasi. Hingga hari ini, belum ada jawaban dari pusat kapan Menteri Perhubungan bisa hadir di Sulsel.
Meski demikian, Syahrul mengklaim perencanaan pembangunan kereta ini masih sesuai schedule. Dia optimis groundbreaking kereta api lintas Makassar-Parepare bisa dilakukan bulan ini.
"Semua masih sesuai agenda. Kita tetap pada rencana semula, groundbreaking bulan ini," kata Syahrul kepada wartawan, Senin (23/6/2014).
Sayangnya, dia belum bisa memastikan apakah pekan ini yang merupakan pekan terakhir Juni bisa dilakukan groundbreaking. Di sisi lain, meski pencanangan jalur kereta api sudah sangat siap, namun kelanjutan tahap pembangunan mega proyek ini masih abu-abu.
"Groundbreaking saja dulu, yang penting ada ikatan dulu. Soal dana, saya yakin banyak investor yang mau menanamkan modalnya," ujarnya.
Usai pencanangan, pengerjaan proyek kereta api ini akan masuk pada pematangan lahan. Namun dia belum mengetahui dari mana anggarannya. Terkait dengan pembiayaan kereta ini kewenangannya bukan berada di gubernur, tapi pemerintah pusat.
"Pembangunan kereta api harus jalan, tidak boleh mandek, makanya harus groundbreaking dulu," tuturnya.
Plt Sekprov Sulsel, Abdul Latief mengaku persiapan di Barru sudah matang dan siap pencanangan pembangunan KA Trans Sulawesi.
"Sambil jalan persiapan (groundbreaking), pembabasan lahan juga tetap dijalan. Tinggal menunggu waktu lowong Pak Menteri," ujar Latief dikonfirmasi terpisah.
Meski Pemprov Sulsel mengklaim sudah siap untuk melakukan groundbreaking jalur moda transportasi massal baru itu, namun Kementerian Perhubungan belum memberikan lampu hijau.
Bahkan, target semula Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo yang mematok groundbreaking bisa dilakukan sebelum Ramadan, nampaknya sulit terealisasi. Hingga hari ini, belum ada jawaban dari pusat kapan Menteri Perhubungan bisa hadir di Sulsel.
Meski demikian, Syahrul mengklaim perencanaan pembangunan kereta ini masih sesuai schedule. Dia optimis groundbreaking kereta api lintas Makassar-Parepare bisa dilakukan bulan ini.
"Semua masih sesuai agenda. Kita tetap pada rencana semula, groundbreaking bulan ini," kata Syahrul kepada wartawan, Senin (23/6/2014).
Sayangnya, dia belum bisa memastikan apakah pekan ini yang merupakan pekan terakhir Juni bisa dilakukan groundbreaking. Di sisi lain, meski pencanangan jalur kereta api sudah sangat siap, namun kelanjutan tahap pembangunan mega proyek ini masih abu-abu.
"Groundbreaking saja dulu, yang penting ada ikatan dulu. Soal dana, saya yakin banyak investor yang mau menanamkan modalnya," ujarnya.
Usai pencanangan, pengerjaan proyek kereta api ini akan masuk pada pematangan lahan. Namun dia belum mengetahui dari mana anggarannya. Terkait dengan pembiayaan kereta ini kewenangannya bukan berada di gubernur, tapi pemerintah pusat.
"Pembangunan kereta api harus jalan, tidak boleh mandek, makanya harus groundbreaking dulu," tuturnya.
Plt Sekprov Sulsel, Abdul Latief mengaku persiapan di Barru sudah matang dan siap pencanangan pembangunan KA Trans Sulawesi.
"Sambil jalan persiapan (groundbreaking), pembabasan lahan juga tetap dijalan. Tinggal menunggu waktu lowong Pak Menteri," ujar Latief dikonfirmasi terpisah.
(izz)