Ini Langkah Pertamina Jamin Distribusi BBM Lancar

Jum'at, 18 Juli 2014 - 14:56 WIB
Ini Langkah Pertamina Jamin Distribusi BBM Lancar
Ini Langkah Pertamina Jamin Distribusi BBM Lancar
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mempersiapkan beberapa langkah antisipasi untuk memastikan kelancaran pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji di berbagai wilayah di Indonesia yang diperkirakan akan mengalami peningkatan permintaan selama selama Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1435 H 2014.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan, terdapat beberapa hal yang perlu diwaspadai terkait dengan penyaluran BBM dan elpiji di masa puasa dan Lebaran, seperti peningkatan konsumsi signifikan bahkan premium dapat mencapai 136% terhadap DOT pada puncak arus mudik, kemacetan yang dapat menghambat mobilitas mobil tangki BBM dan skid tank elpiji serta kuota BBM bersibsidi yang berkurang.

"Sesuai dengan arahan pemerintah, untuk masa puasa dan Lebaran, Pertamina akan tetap menyalurkan BBM PSO (subsidi) sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pertamina siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan terus menjaga ketahanan stok dan mempersiapkan pengelolaan distribusi BBM dan elpiji dengan baik untuk mengantisipasi peningkatan permintaan pada periode arus mudik dan balik Idul Fitri 1435 H,” tutur Hanung di Jakarta, Jumat (18/7/2014).

Untuk itu, lanjut Hanung, Pertamina telah membentuk Posko Satuan Tugas (Satgas) guna memantau tersedianya BBM serta kesiapan pelayanan kepada masyarakat konsumen efektif mulai tanggal 1 Juli sampai 12 Agustus 2014.

Beberapa langkah-langkah yang disiapkan oleh PT Pertamina (Persero) dalam menjamin kelancaran distribusi BBM dan elpiji adalah melakukan penambahan dan monitoring stok BBM di seluruh Terminal BBM, DPPU, dan stock built up di SPBU dan SPBBE; Terminal BBM dan SPBU beroperasi penuh 24 Jam khususnya di jalur mudik mulai H-15 hingga H+15.

Selain itu, switching tangki timbun di Terminal BBM khususnya untuk premium; switching tangki pendam di SPBU dari Solar ke premium/Pertamax; penambahan mobil tangki dan atau switching mobil tangki (solar ke premium); menyiapkan mobil tangki (isi BBM) stand by di SPBU yang berada di jalur rawan kemacetan total; pemisahan jalur pelayanan masuk motor dan mobil serta menyediakan 117 titik SPBU transit khusus sepeda motor.

Di samping itu, menyiapkan jalur contra flow untuk mengantisipasi stagnasi mobilitas mobil tangki Pertamina akibat kemacetan lalu lintas (bekerja sama dengan polri); menyediakan produk BBK dalam kemasan, yaitu Pertamax dan Pertamax Plus dalam kemasan 1, 2, 5, 10, dan 20 liter, serta Pertamina Dex dalam kemasan 10 liter di SPBU yang selama ini belum menjual BBK serta di kios pertamax.

Pertamina juga menyediakan kantong skid tank di jalur tertentu (khususnya Pantura dan jalur Selatan), khusus di Jawa Tengah disiagakan kantong skid tank; penambahan alokasi agen LPG PSO dan Non PSO dengan peningkatan 10-15% dari normal harian; menunjuk agen dan pangkalan elpiji siaga dengan memaksimalkan SPBU dan minimarket sebagai etalase dan stabilisator harga elpiji 3 kg dan 12 kg.

Di samping itu, menyediakan Bright Gas (produk baru LPG) sebagai tambahan pasokan elpiji rumah tangga; memasang spanduk ketersediaan elpiji dan harga di agen dan pangkalan siaga (termasuk SPBU); penyiagaan SPPBE di jalur mudik beroperasi penuh 24 jam sepanjang jalur Pantura, jalur Selatan, jalur Tengah, Banyuwangi, arah penyeberangan ke Bali, dan arah Merak menuju Sumatera.

"Apabila terjadi kendala dan hambatan distribusi BBM dan elpiji, masyarakat dapat menghubungi 500-000 (atau via HP di nomor 021500000) atau melalui sms di 08159500000. Pertamina akan memberikan respon cepat untuk memastikan kenyamanan mudik para konsumen," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir.

Berdasarkan data Pertamina estimasi pemakaian BBM dan elpiji pada masa puasa dan Lebaran umumnya diperkirakan naik dengan besaran masing-masing premium naik 5,1% dari rata-rata harian normal 80.155 kiloliter (kl) menjadi 84.242 kl, Avtur naik 7,2% dari rata-rata harian normal 10.619 kl menjadi 11.536 kl dan elpiji naik 6.4% dari rata-rata harian normal 19.057 metric ton menjadi 20.278 mt. Adapun solar turun 16.9% dari rata-rata harian normal 43.057 kl menjadi 36.151 kl.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3530 seconds (0.1#10.140)