Menkeu Optimis Defisit Transaksi Berjalan di Bawah 3%
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengaku optimis defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) hingga akhir tahun di bawah 3%, meski rupiah terdepresiasi dan defisit akan melebar karena besarnya impor terutama Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Memang sekarang di atas 3% sedikit, tapi saya masih percaya bisa di bawah 3% (hingga akhir tahun)," ujar dia di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Jumat (18/7/2014).
Dia menuturkan, kuota BBM bersubsidi yang dipatok di angka 46 juta kiloliter (kl) yang turut menopang CAD tetap berada di kisaran, bahkan di bawah 3%.
Pasalnya, jika sudah dipatok tidak akan ada lagi impor BBM dan tidak akan ada penambahan kuota BBM hingga akhir tahun. "Apalagi depresiasi kurs, berarti impor lebih mahal. Konsumsinya tepat, kan current account dalam dolar. Jadi mustinya 3%," tuturnya.
Berdasarkan perhitungan PT Pertamina (Persero), kuota BBM subsidi sebanyak 46 juta kl akan habis pada 19 Desember 2014. Jika jatah 46 juta kl tersebut tidak dihemat, maka akhir tahun tidak ada lagi BBM subsidi di SPBU.
"Apapun yang terjadi enggak boleh lebih dari itu dengan volume 46 juta kl," pungkas Chatib.
"Memang sekarang di atas 3% sedikit, tapi saya masih percaya bisa di bawah 3% (hingga akhir tahun)," ujar dia di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Jumat (18/7/2014).
Dia menuturkan, kuota BBM bersubsidi yang dipatok di angka 46 juta kiloliter (kl) yang turut menopang CAD tetap berada di kisaran, bahkan di bawah 3%.
Pasalnya, jika sudah dipatok tidak akan ada lagi impor BBM dan tidak akan ada penambahan kuota BBM hingga akhir tahun. "Apalagi depresiasi kurs, berarti impor lebih mahal. Konsumsinya tepat, kan current account dalam dolar. Jadi mustinya 3%," tuturnya.
Berdasarkan perhitungan PT Pertamina (Persero), kuota BBM subsidi sebanyak 46 juta kl akan habis pada 19 Desember 2014. Jika jatah 46 juta kl tersebut tidak dihemat, maka akhir tahun tidak ada lagi BBM subsidi di SPBU.
"Apapun yang terjadi enggak boleh lebih dari itu dengan volume 46 juta kl," pungkas Chatib.
(izz)