Menkeu: Pertumbuhan Ekonomi RI 2015 Mentok 6%
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengatakan bahwa pada 2015 mendatang pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak bisa lompat melampaui kisaran 5,5% hingga 6%. Pasalnya, masih terdapat beberapa kendala yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung stagnan.
"Kita enggak mungkin 2015 itu growth kita lompat, enggak bisa itu, mungkin masih ada kisaran 5,5% sampai 6%. Tapi bukan berarti enggak bisa,nanti bertahap dilakukan," terang dia di Kantor Kemenkeu Jakarta, Rabu (23/7/2014).
Menurutnya, yang terpenting untuk pemerintahan saat ini adalah how to turn down expectations. Sebab ini dikatakannya menjadi persoalan yang tidak akan selesai dalam hitungan bulan.
"Kita berhadapan dengan dunia nyata dimana masih ada tekanan global, itu fakta. Jadi datanglah dengan sesuatu yang bisa," ucap dia.
Chatib menuturkan, menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) adalah syarat mutlak untuk ekonomi Indonesia lebih baik. Sebab, tingginya harga BBM menyebabkan pemerintahan tidak memiliki ruang fiskal yang cukup untuk dimanfaatkan pada kebutuhan lainnya.
"Kalau ditanya subsidi BBM itu bisa enggak dinaikin? Harga BBM dinaikin bisa enggak? Itu bisa, bisa sekali. Kalau saya ditanya apa yang bisa dilakuin, saya selalu bilang naikin aja harga BBM, itu bagus. Itu aja udah bagus sekali," tandas dia.
"Kita enggak mungkin 2015 itu growth kita lompat, enggak bisa itu, mungkin masih ada kisaran 5,5% sampai 6%. Tapi bukan berarti enggak bisa,nanti bertahap dilakukan," terang dia di Kantor Kemenkeu Jakarta, Rabu (23/7/2014).
Menurutnya, yang terpenting untuk pemerintahan saat ini adalah how to turn down expectations. Sebab ini dikatakannya menjadi persoalan yang tidak akan selesai dalam hitungan bulan.
"Kita berhadapan dengan dunia nyata dimana masih ada tekanan global, itu fakta. Jadi datanglah dengan sesuatu yang bisa," ucap dia.
Chatib menuturkan, menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) adalah syarat mutlak untuk ekonomi Indonesia lebih baik. Sebab, tingginya harga BBM menyebabkan pemerintahan tidak memiliki ruang fiskal yang cukup untuk dimanfaatkan pada kebutuhan lainnya.
"Kalau ditanya subsidi BBM itu bisa enggak dinaikin? Harga BBM dinaikin bisa enggak? Itu bisa, bisa sekali. Kalau saya ditanya apa yang bisa dilakuin, saya selalu bilang naikin aja harga BBM, itu bagus. Itu aja udah bagus sekali," tandas dia.
(gpr)