PDB Indonesia Kuartal II/2014 Capai Rp2.480,8 T
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini merilis besaran Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal II/2014. Menurut harga berlaku, pada kuartal II/2014 total PDB Indonesia mencapai Rp2.480,8 triliun.
Kepala BPS Suryamin menjelaskan, separuh PDB atas dasar harga berlaku berasal dari Tiga sektor terbesar yaitu sektor industri pengolahan, sektor pertanian, sektor peternakan, kehutanan dan perikanan, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran.
"Masing-masing sektor ini memberikan kontribusi sebesar 23,75%, 14,84% dan 14,61% terhadap PDB," ucap dia di Jakarta, Selasa (5/8/2014).
Lebih lanjut dia menerangkan, pada kuartal II/2014, memiliki peningkatan sebesar 2,47% dibanding dengan kuartal I/2014 (quarter to quarter). Pertumbuhan ini ditopang oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 1,50%.
"Sementara pengeluaran konsumsi pemerintah meningkat 25,39%, pembentukan modal tetap bruto 4,61%, ekspor barang dan jasa 2,14%, dan impor barang dan jasa 5,32%," papar Suryamin.
Dengan demikian, lanjut dia, dibandingkan dengan kuartal II/2013, ekonomi Indonesia tumbuh 5,12% didukung komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,59%, komponen pembentukan modal tetap bruto yang tumbuh 4,53%.
"Sedangkan komponen pengeluaran PDB yang lain mengalami kontraksi pertumbuhan. Komponen pengeluaran konsumsi pemerintah tumbuh minus 0,71%, dan komponen ekspor barang dan jasa minus 1,04%," tandasnya.
Kepala BPS Suryamin menjelaskan, separuh PDB atas dasar harga berlaku berasal dari Tiga sektor terbesar yaitu sektor industri pengolahan, sektor pertanian, sektor peternakan, kehutanan dan perikanan, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran.
"Masing-masing sektor ini memberikan kontribusi sebesar 23,75%, 14,84% dan 14,61% terhadap PDB," ucap dia di Jakarta, Selasa (5/8/2014).
Lebih lanjut dia menerangkan, pada kuartal II/2014, memiliki peningkatan sebesar 2,47% dibanding dengan kuartal I/2014 (quarter to quarter). Pertumbuhan ini ditopang oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 1,50%.
"Sementara pengeluaran konsumsi pemerintah meningkat 25,39%, pembentukan modal tetap bruto 4,61%, ekspor barang dan jasa 2,14%, dan impor barang dan jasa 5,32%," papar Suryamin.
Dengan demikian, lanjut dia, dibandingkan dengan kuartal II/2013, ekonomi Indonesia tumbuh 5,12% didukung komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,59%, komponen pembentukan modal tetap bruto yang tumbuh 4,53%.
"Sedangkan komponen pengeluaran PDB yang lain mengalami kontraksi pertumbuhan. Komponen pengeluaran konsumsi pemerintah tumbuh minus 0,71%, dan komponen ekspor barang dan jasa minus 1,04%," tandasnya.
(gpr)