Pertamina Antisipasi Upaya Penimbunan Elpiji 12 Kg

Kamis, 14 Agustus 2014 - 19:27 WIB
Pertamina Antisipasi...
Pertamina Antisipasi Upaya Penimbunan Elpiji 12 Kg
A A A
SEMARANG - PT Pertamina Marketing Operasi (MOR) IV Jateng – DIY, melakukan pengetatan droping elpiji 12 kg ke pada pangkalan dan agen. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya upaya penimbunan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab menjelang diberlakukanya kenaikan harga elpji 12 kg medio Agustus ini.

Humas Pertamina MOR IV Roberth MV Dumatubun menyatakan, meski belum ada kepastian kapan dan berapa kenaikan harga elpiji 12 kg akan diberlakukan, namun pihaknya telah melakukan langkah antisipasi gejolak pasar dan antisipasi upaya penimbunan.

Dia menyebutkan, untuk mengantisipasi adanya penimbunan, pihaknya akan melakukan pemantauan dan pengawasan secara ketat terhadap masing-masing agen. Menurut Dia, masing-masing agen telah memiliki alokasi pengiriman, sehingga akan sulit bagi agen untuk bisa main-main atau bahkan melakukan penimbunan elpiji 12 kg.

“Setiap agen memiliki alokasi, bulanan yang kemudian direalisasikan pada alokasi harian, kalau alokasinya ini berubah, maka dipastikan ada apa-apa, oleh sebab itu pengawasan akan kami perketat,” katanya, Kamis (14/8/2014).

Dijelaskan Robert, jika ada penimbunan baik Agen, pangkalan ataupun pengecer, akan terlihat dengan munculnya kelangkaan elpiji 12 kg. “Misalnya pada saat pengiriman, mengirim 100 tabung, maka pada saat pengambilan tabung jumlahnya harus sama, kalau berbeda harus ada sisa yang memang belum terjual, kalau tidak ada pasti bermasalah dan akan mendapatkan saksi,” katanya.

Jika nantinya ditemukan adanya upaya penimbunan maka pertamina tidak akan segan-segan memberikan sanksi mulai dari peringatan hingga pencabutan ijin usaha.

Pihaknya melihat kenaikan harga elpiji 12 kg dampaknya tidak akan signifikan bagi pasar. Kalaupun ada peralihan penggunaan dari elpiji 12 kg ke 3 kg pun tidak akan terlalu banyak, pasalnya pasar untuk elpiji 12 kg adalah untuk kalangan menengah ke atas.

“Kita berkaca pada kenaikan sebelumnya, peralihannya tidak signifikan. Awal-awal kenaikan memang kemungkinan akan ada gejolak tetapi tidak akan berlangsung lama,” tandasnya.

Sementara itu sampai saat ini belum ditemukan adanya indikasi kelangkaan elpiji 12 kg. Sejumlah agen masih mampu menyuplai elpiji 12 kg seperti biasa. Harga ditingkat Agen di Kota Semarang pun masih Rp 89.000 pertabungnya. Sementara harga ditingkat pengecer antara Rp100.000 sampai Rp110.000.

“Kabarnya memang mau naik, tapi sampai sekarang belum ada apa-apa. Kami juga masih menjual dengan harga Rp89.000,” kata Staff pemasar PT PT Duta Prima Harapan Santosa salah satu agen elpiji 12 kg di Jalan Kartini Semarang.

Rencana kenaikan harga elpiji 12 kg dipastikan akan berdampak terhadap penurunan pendapatan kalangan usaha perhotelan dan restoran. Pasalnya dengan kenaikan antara Rp1.000 sampai 1.500 per kg, pihak perhotelan ataupun restoran kesulitan untuk menaikan harga atau tarif.

Marketing Manager Pandanaran Hotel Semarang Mytha Adelina mengaku, kenaikan harga elpiji akan mengurangi pendapatan hotel. ”Kita sudah diberatkan dengan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) sekarang harga elpiji mau naik lagi, jelas akan sangat berpengaruh,” katanya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0811 seconds (0.1#10.140)