Harga Bensin Eceran di Bangkalan Merangkak Naik
A
A
A
BANGKALAN - Kebijakan pengurangan jatah premium dari Pertamina kepada sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, rupanya dimanfaatkan oleh pedagang bensin eceran. Pasalnya, akibat dipangkasnya jatah terjadi antrean di setiap SPBU.
Mereka yang antre tidak hanya kendaraan roda empat, namun juga kendaraan roda dua. Begitu juga dengan pembelian bensin memakai jerigen. Kondisi ini dijadikan aji mumpung pedagang eceran.
Para pedagang bensin eceran tersebut menaikkan harga bensin. Bila dalam kondisi normal harga bensin di tingkat pengecer Rp7.000 per liter. Namun, kali ini harga bensin eceran naik menjadi Rp8.000 per liter. Padahal, pemerintah belum menaikkan harga bensin.
"Saya menaikkan harga bensin eceran karena sulit untuk mendapatkan. Saya harus antre berjam-jam di SPBU supaya bisa kebagian beli bensin," terang penjual bensin eceran, Jumaniyah, Selasa (26/8/2014).
Akibat sulitnya membeli bensin, memaksa dirinya menaikkan harga bensin eceran sebesar Rp1000 per liter kepada konsumen menjadi Rp8.000 per liter.
"Ini hitung-hitung sebagai uang lelah karena mengantrenya lama di SPBU. Tidak hanya saya yang menaikkan harga eceran, tapi pedagang yang lain juga menaikkan harga eceran," paparnya.
Sementara itu, salah seorang pengendara motor yang membeli bensi eceran, Agus Jamaluddin mengaku kaget dengan naiknya harga bensin eceran. Pasalnya, pemeritah belum menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Tadi, saya beli bensin eceran ternyata harganya sudah naik. Tahu begitu, saya beli di SPBU walaupun harus antre. Kami meminta pada pemerintah supaya menyelesaikan persoalan BBM ini. Kasian masyarakat harus antre di SPBU," terang Agus.
Mereka yang antre tidak hanya kendaraan roda empat, namun juga kendaraan roda dua. Begitu juga dengan pembelian bensin memakai jerigen. Kondisi ini dijadikan aji mumpung pedagang eceran.
Para pedagang bensin eceran tersebut menaikkan harga bensin. Bila dalam kondisi normal harga bensin di tingkat pengecer Rp7.000 per liter. Namun, kali ini harga bensin eceran naik menjadi Rp8.000 per liter. Padahal, pemerintah belum menaikkan harga bensin.
"Saya menaikkan harga bensin eceran karena sulit untuk mendapatkan. Saya harus antre berjam-jam di SPBU supaya bisa kebagian beli bensin," terang penjual bensin eceran, Jumaniyah, Selasa (26/8/2014).
Akibat sulitnya membeli bensin, memaksa dirinya menaikkan harga bensin eceran sebesar Rp1000 per liter kepada konsumen menjadi Rp8.000 per liter.
"Ini hitung-hitung sebagai uang lelah karena mengantrenya lama di SPBU. Tidak hanya saya yang menaikkan harga eceran, tapi pedagang yang lain juga menaikkan harga eceran," paparnya.
Sementara itu, salah seorang pengendara motor yang membeli bensi eceran, Agus Jamaluddin mengaku kaget dengan naiknya harga bensin eceran. Pasalnya, pemeritah belum menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Tadi, saya beli bensin eceran ternyata harganya sudah naik. Tahu begitu, saya beli di SPBU walaupun harus antre. Kami meminta pada pemerintah supaya menyelesaikan persoalan BBM ini. Kasian masyarakat harus antre di SPBU," terang Agus.
(rna)