Harga Bensin Eceran di Kaltara Tembus Rp15 Ribu/Liter
Harga Bensin Eceran di Kaltara Tembus Rp15 Ribu/Liter
A
A
A
BULUNGAN - Bahan Bahan Bakar (BBM) jenis premium di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara) sering mengalami kehabisan stok. Kondisi ini membuat harga melambung bensin eceran melambung.
"Tadi malam saya membeli bensin eceran di Jalan Semangka, Tanjung Selor (ibukota Kabupaten Bulungan), harganya Rp15 ribu per liter," kata Yuliansyah, Sabtu (6/9/2014).
Menurutnya, di sejumlah SPBU dan pangkalan BBM, sering terjadi kekosongan stok. Warga yang ingin membeli bensi pun terpaksa harus membeli di eceran yang harganya lebih tinggi dua kali lipat.
"Di Tanjung Selor SPBU hanya satu, jadi kalau kosong harus beli eceran. Masyarakat tak punya pilihan lain, meskipun harganya mahal, terpaksa harus beli," ujarnya.
Yuliansyah juga menyayangkan aksi penjual bensin eceran yang sering membeli bensin dalam jumlah besar dengan menggunakan mobil. Bensin ini kemudian dijual lagi dengan harga tinggi.
"Saya lihat di Jalan Semangka, hampir setiap malam banyak mobil yang bongkar muat BBM bersubsidi. Mereka membelinya dari luar Bulungan, seperti dari Kabupaten Berau. Di sini relatif aman dari pantauan petugas," katanya.
Warga di Provinsi Kaltara, terutama di kawasan pedalaman dan perbatasan, memang sejak lama kesulitan memperoleh bensin. Kalau pun ada, harganya bisa menembus Rp25 ribu per botol. Bahkan banyak beredar bensin asal Malaysia.
"Tadi malam saya membeli bensin eceran di Jalan Semangka, Tanjung Selor (ibukota Kabupaten Bulungan), harganya Rp15 ribu per liter," kata Yuliansyah, Sabtu (6/9/2014).
Menurutnya, di sejumlah SPBU dan pangkalan BBM, sering terjadi kekosongan stok. Warga yang ingin membeli bensi pun terpaksa harus membeli di eceran yang harganya lebih tinggi dua kali lipat.
"Di Tanjung Selor SPBU hanya satu, jadi kalau kosong harus beli eceran. Masyarakat tak punya pilihan lain, meskipun harganya mahal, terpaksa harus beli," ujarnya.
Yuliansyah juga menyayangkan aksi penjual bensin eceran yang sering membeli bensin dalam jumlah besar dengan menggunakan mobil. Bensin ini kemudian dijual lagi dengan harga tinggi.
"Saya lihat di Jalan Semangka, hampir setiap malam banyak mobil yang bongkar muat BBM bersubsidi. Mereka membelinya dari luar Bulungan, seperti dari Kabupaten Berau. Di sini relatif aman dari pantauan petugas," katanya.
Warga di Provinsi Kaltara, terutama di kawasan pedalaman dan perbatasan, memang sejak lama kesulitan memperoleh bensin. Kalau pun ada, harganya bisa menembus Rp25 ribu per botol. Bahkan banyak beredar bensin asal Malaysia.
(izz)
Explore More